Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lulus Basuki
"Penghalus butir sering diaplikasikan pada pengecoran aluminium karena mampu meningkatkan kualitas dan mengurangi reject. Salah satu metode pengecoran yang sering digunakan untuk menghasilkan produk aluminium adalah low pressure die casting (LPDC). Namun, siklus LPDC yang mencapai 4 jam dikhawatirkan dapat menyebabkan fading pada penghalus butir. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu fading yang terjadi pada penghalus butir Al-5Ti-1B yang ditambahkan pada paduan AC4B hasil LPDC. Fading dapat diamati melalui perubahan kekerasan, kekuatan tarik, struktur mikro serta tingkat kegagalan bocor paduan aluminium AC4B.
Pada penelitian ini ditunjukan bahwa dengan semakin lamanya waktu tahan, maka kekerasan dan kekuatan tarik akan menurun, sedangkan keuletan dan lebar secondary dendrite arm spacing (SDAS) pada foto mikro akan meningkat. Penelitian ini juga menunjukan bahwa fading sudah terjadi antara jam ke 0 dan jam ke 1. Selain itu, pengamatan struktur mikro paduan AC4B dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-RaY Analysis (EDAX) menunjukan keberadaan titanium pada paduan sebagai indikasi dari adanya partikel penghalus butir.

Grain refiner is usually applied for aluminum casting to improve quality and reduce rejection. One of casting methods that commonly used to produce aluminum is low pressure die casting (LPDC). One cycle of production of LPDC with ~450 kg capacity may take up 4 hours. Therefore, using grain refiner in LPDC process might cause fading. Aim of this research is to understand the fading time of Al-5Ti-1B grain refiner during LPDC. Fading was observed through the changes of hardness, tensile strength and microstructure. Percentage of leakage in the trial of AC4B cylinder head production was also evaluated.
The results show that the longer the holding time, the lower hardness and the tensile strength of AC4B alloy. On the other hand, the longer the holding time, the higher the ductility & secondary dendrite arm spacing (SDAS). This indicates that fading had occurred before 1 hour. In addition; microstructure observation by using Scanning Electron Microscopy (SEM) and Energy Dispersive X-Ray Analysis (EDAX) shows the presence of titanium in the alloy which indicates that titanium may act as the nucleant for solidification process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Steve Handoyo Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tengku Edo Nugraha Anshara
"Proses peleburan merupakan salah satu proses diatara, berbagai macam proses pabrikasi otomotif. Permasalahan yang sering dialami oleh industri yang menggunakan proses peleburan terutama peleburan alumunium adalah sifat dari alumunium yang reaktif sehingga pada temperatur tinggi cepat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida disamping itu afinitas alumunium terhadap gas hidrogen pada temperatur tinggi cukup tinggi, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya cacat porositas pada produk. Sedangkan pada temperatur penuangan yang rendah laju pembekuan alumunium menjadi tidak seragam dan mengakibatkan sifat mampu alirnya menjadi kurang baik, sehingga dapat menimbulkan cacat shrinkage pada produk. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh komposisi material umpan (300% ingot: 0% scrap, 60% ingot: 40% scrap, 50% ingot: 50% scrap, dan 40% ingot: 60% scrap), penambahan Grain refiner (0,05 % - 0,6%), dan penambahan modifier(0,001% -0,02%) terhadap nilai fluiditas dengan menggunakan variasi temperatur tuang (680_C, 700_C, 720_C, 735_C, dan 750_C) dari 2 ingot lokal alumunium tuang AC2B. Kemudian dilakukan pengujian SEM dan EDAX untuk melihat kadar dan jenis inklusi yang terdapat pada kedua ingot lokal (kondisi 100% ingot) dan juga pada scrap sebagai material tambahan dalam charging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk ingot A memiliki nilai fluiditas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ingot B pada kondisi 100% ingot. Sedangkan rasio charging pada kedua ingot memiliki nilai fluiditas optimal yang berbeda-beda pada ingot A nilai fluiditas optimal berada pada komposisi 60% ingot (40% scrap) sedangkan pada ingot B nilai optimum fluiditas didapat pada komposisi 40% ingot (60% scrap). Pada penambahan grain refainer AlTiB dari kadar 0,05 - 0,8 %, dari kedua ingot nilai fluiditas optimum dicapai saat penambahan 0,6%.. Sedangkan penambahan modifier AlSr dari kadar 0,001 0,02 %, untuk ingot B nilai fluiditas optimum dicapai saat penambahan 0,01%. Sedangkan ingot A tidak memberikan pengaruh penambahan nilai fluiditas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Chrysanti Puspitasari
"Salah satu komponen mesin dalam kendaraan bermotor roda dua adalah cylinder head yang berfungsi sebagai tempat pembakaran. Material yang digunakan untuk komponen mi adalah paduan aluminium AA 319. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengecoran paduan Al-Si-Cu yang umumnya digunakan sebagai komponen otomotif adalah perubahan komposisi dari paduan akibat penambahan scrap yang digunakan sebagai bahan baku pada proses pengecoran. Fluktuasi komposisi paduan pada hasil coran sering sekali jauh dari kisaran standar yang berlaku yang menyebabkan perubahan karakteristik produk cor secara signifikan. Salah satu unsur yang sering berfluktuasi jumlahnya adalah Zn (seng). Skripsi ini dilatarbelakangi sebab pecahnya komponen mesin cylinder head akibal kadar Zn yang berlebih yaitu sekitar 12%, sementara kadar optimal Zn dalam paduan aluminium AA 319 adalah 1%. Pada skripsi ini dipelajari pengaruh penambahan 3 wt. % Zn terhadap proses pengerasan dan karakteristik paduan aluminium AA 319 kondisi coran melalui mekanisme perlakuan panas serta variabel temperatur penuaan (ageing) yang berbeda. Pengujian tarik, porositas dan k-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas produk cor yang dihasilkan, sedangkan pengujian kekerasan dilakukan guna mengamali respon pengerasan dari paduan ini terhadap proses penuaan (ageing). Sementara itu, observasi struktur mikro dari material dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 3 wt.% Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 19.6 %, kekuatan luluh sebesar 5.2 %, kekerasan sebesar 2.19 % dan menurunkan elongasi sebesar 20.3%, yang disebabkan oleh mekanisme pengerasan solid solution strengthening. Penambahan 3 wt. % Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 menyebabkan perubahan fasa α-AlSiFeMn yang berbentuk Chinese script menjadi α-AlSiFeMn yang berbentuk jarum. Secara kuantitatif terjadi penurunan kandungan porositas dari posisi 7 ke posisi 5 (standar ASM). Sementara itu, penambahan 3 wt.% Zn ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kandungan inklusi hasil coran, tidak menyebabkan peningkatan kekerasan puncak setelah ageing, serta tidak menyebabkan perubahan jenis fasa kedua yang terbentuk pada saat pembekuan. Fasa kedua tersebut adalah β-AlSiFeMn, Si primer dan Al2Cu. Proses solution treatment melarutkan fasa Al2Cu secara signifikan yang menyebabkan peningkatan kadar Cu di dalam matriks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Handoko
"Paduan aluminium AC4B yang dipergunakan unfuk membuat cylinder head pada komponen otomotif merupakan paduan yang luas digunakan. Proses yang digunakan adalah metode LPDC (Low Pressure Die Casting). Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pengecorannya adalah sering terjadi kegagalan misrun dan shringkage porosity. Penyebab dan kegagalan misrun adalah rendahnya nilai mampu alir. Penambahan modifier Sr telah diketahui dapat meningkatkan nilai sifat mampu alir dari aluminium 319 dengan menggunakan cetakan pasir. Namun demikian diketahui pula bahwa dengan penamhahan Sr juga akan meningkatkan porositas. Oleh karena itu perlu ditemukan komposisi Sr yang terbaik. Penambahan modifier Sr dengan menggunakan metode LPDC juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan 0..005 wt% Sr terbukti meningkatkan sifat mampu alirnya. Hal ini terjadi karena dengan penamhahan modifier Sr menurunkan kurva pendinginannya yang akan membuat waktu pembekuannya menjadi lebih lama. Dengan kehadiran Sr juga meningkatkan porositas-nya, hal ini mempengaruhi sifat mekanis dari paduan AC4B. Dengan adanya porositas membuat nilai kekerasannya menjadi turun. Akan tetapi pengaruh Sr terhadap penyebaran porositas belum dapat dikonfimasi dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Yohanson
"Perkembangan dunia indusrri memory sau! ini memberikan dampak tingginya lunlutan lerhadap p!»'0dukIivila.v indusrri penghasii lcomponen otomoti/' yang ada. Paduan Aiumunium tuang Al-Si-Cu merupakan paduan yang paiing banyak digunakan sebagai komponen otomotif dikarenakan sg"atnya yang ringan (berat jenis 2,698 8/cmj) dan cukup kuat Hcekuaran tarik 185-235 MPa), sehingga banyai: digunakan sebagai komponen cylinder head untuk lcendaraan bermoror. Salah satu cara untuk meningkatkan sifa! meicanis dari paduan AI-Si-Cu adalah dengan ieknik pemaduan milcro, dimana dengan penambahan sejumlah kecil Sn diketahui dapat meningkat/can kekerasan dan kekuatan, sekaligus meningkatkan ketangguhan paduan setelah melalui proses periakuan panas. Pada peneiirian ini dibahas pengaruh penambahan I % Sn terhadap proses pengerasan preslpitasi baik secara naturai ageing mazgoun ariU'iciaI ageing dengan variabei iemperarur ageing 150 "C, 175 °C, dan 200 °C. Hasil penelirian menunjukkrm bahwa penambahan 1 % Sn aican menurunkan kekerasan paduan Al-Si-Cu hasil pengecoran sebesar 4 BHN dari 64,02 BHN menjadi 60,09 BHN. P:-uses pengerasan presipimsi pada paduan A1-Si-Cu menghasiikan kekerasan puncaif paduan AI-Si-Cu menjadi 106,17 BHN dan 87,14 BHN untuk paduan tanpa penambahan Sn dan dengan I % Sn uniuk remperaiur ageing 150 °C sclama 28 jam. Slrukrur mikro paduan AI-Si-Cu yang lerbentulc be:-upa slruktur dendritik dengan fasafasa inrerdendririk yang hadir adalah krisral Si, AIMnFeSi, Al;Cu dan AlSiCu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhlashia Nur Fadhilah
"Komposit matriks alumunium dengan penguat silikon karbida (SiC) diketahui memiliki potensi dalam memenuhi sifat-sifat yang sesuai untuk aplikasi di berbagai sektor teknik, terutama sektor transportasi. Pada studi literatur ini, dibahas mengenai pengaruh penambahan partikel SiC terhadap sifat mekanik dan mikrostruktur komposit matriks AC4B (Al-Si-Cu) yang difabrikasi dengan metode pengecoran aduk. Sifat mekanis seperti kekuatan tarik, kekerasan, harga impak, dan keausan dari material komposit dipengaruhi oleh fraksi volum dan distribusi dari partikel penguat mikro SiC serta antarmuka antara penguat dengan martiks Al. Pengujian mikrostuktur dilakukan dengan mikroskop optik dan SEM(Scanning Electron Microscopy). Penelitian mengenai sifat mekanik dan mikrostuktur dari Al-SiCp komposit telah banyak dilakukan, namun hanya ada beberapa penelitian yang mengaitkan parameter partikel penguat dengan sifat mekanik dan mikrosturktur dari komposit matriks AC4B(Al-Si-Cu) dengan penguat SiC. Dari hasil nilai kekuatan tarik dan harga impaknya, komposit matriks AC4B(Al-Si-Cu) dapat menggantikan penggunaan material besi cor sebagai bahan dasar material blok rem kereta api.

Aluminium Metal Matrix Composites with silicon carbide (SiC) particle reinforcements finding have the potential to offer desirable properties suitable for applications in engineering sectors especially transportation sectors. In this review studies, the effects of addition of SiC particle on the mechanical properties and microstructure of AC4B (Al-Si-Cu) composites produced by stir casting are discussed. The mechanical properties studies such as tensile strength, hardness, impact strength and wear behavior of composites depends on the volume fraction, size, and distribution of the silicon carbide particle reinforcement as well as the interface between reinforcement and Al matrix. Microstructural studies will carry out by optical microscope and scanning electron microscopy. Many investigative works have been done on the mechanical properties and microstructure of Al-SiCp composites, but only a few such studies linked reinforcement parameters with mechanical properties and microstructure of AC4B(Al-SiCu)/SiCp composites. Tensile strength and impact strength value shows that aluminum matrix composite is appropriate material for brake shoe applications and can substitute cast iron as base material for brake shoe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Energy and sustainability are critical factors for economic development, and this comprehensive reference provides a detailed overview and fundamental analysis of sustainability issues associated with the aluminum industry. This publication brings together articles on the concepts and application of life-cycle assessments that benchmark aluminum-industry efforts towards sustainable development. Chapters provide energy-use data for primary and secondary aluminum production and processing along with future energy saving opportunities in aluminum processing. Life-cycle assessments provide basic, factual, information on the modeling of material flow in the industry, its products, and most importantly energy savings involved with recycling. Coverage includes various scrap sorting technologies and the positive impact of lightweight aluminum in transportation and infrastructure.
"
Materials Park, Ohio: ASM International, 2007
e20451746
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>