Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999
R 027.7 PED
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1994
R 027.7 PER
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nisonger, Thomas E.
Englewood, Colorado: Libraries Unlimited, 1992
R 025.218 77 NIS c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Facet, 2005
027.709 GUI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budd, John M.
Chicago: American Library Association, 2005
027.7 BUD c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rasdanelis
"Bahan ajar merupakan salah satu unsur dalam proses pengajaran, dan untuk mendapatkan itu salah satu tempatnya adalah perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis ketersediaan bahan ajar wajib pada silabus komponen mata kuliah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk metode pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi ketersediaan koleksi bahan ajar wajib jurusan PAI. Dengan demikian khususnya bagi perpustakaan dan umumnya bagi UIN SUSKA Riau sebagai lembaga induknya agar memberikan perhatian khusus terhadap ketersediaan koleksi bahan ajar wajib untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Learning material is one of several elements that support teaching process, and a library is a place where it found. This research has some purposes in identifying and analyzing the availability of the main learning materials in syllabi of literature of PAI Department, Tarbiyah Faculty, State Islamic University Sultan Syarif Kasim Riau. This research uses quantitative and qualitative approaches for data gathering, and descriptive method for technique analysis.
The result of this research gives description about the availability of the main literatures of PAI Department. Therefore the library especially and UIN SUSKA Riau generally have to give some attentions for the availability of the collection of main literature in improving learning quality."
2009
T26153
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zacky Irvan
"Berbagai informasi dikemas dalam bentuk-bentuk yang ringkas, mudah diakses serta dapat memuat banyak informasi. Salah satunya adalah CD-ROM yang memiliki yang memiliki kemampuan menyimpan sama banyaknya dengan 1.500 floppy disk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan CD-ROM di per_pustakaan perguruan tinggi, terutama kaitannya dengan hak cipta. Data yang digunakan adalah hasil wawancara dengan 7 orang pustakawan dan juga 30 mahasiswa sebagai responden. Beberapa hal yang ditinjau dari penelitian ini adalah bagaimana kebiasaan responden dalam menggunakan informasi dalam CD-ROM dan terutama pengetahuan mereka mengenai hak cipta yang dikenakan pada informasi yang terdapat dalam CD-ROM tersebut. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pengetahuan pustakawan dan pemakai mengenai hak cipta atas informasi dalam CD-ROM itu masih perlu ditambah dan juga diberikan pengertian yang lebih luas mengenai hak cipta atas informasi lersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugianti
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana tingkat efektifvitas, efisiensi, kemudahan dipelajari dan digunakan, kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan dari layanan antarmuka portal MM-Digilib telah tercapai di Perpustakaan Magister Manajemen FEUI. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif . Untuk mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif ini dilakukan survey. Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuisoner. Kuesioner disebarkan pads mahasiswa MM FEUI sebagai subyek penelitian yang telah menggunakan MM_-Digilib sebagai obyek penelitian. Selain untuk mengetahui ketergunaan layanan antarmuka portal MM-Digilib, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi ide bagi perpustakaan MM FEUI untuk perbaikan MM-Digilib ke depannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh pengguna menyukai MM_-Digilib karena fungsi yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan antarmuka portal MM-Digilib masih perlu diperbaiki agar kelak bukan hanya fungsi yang dicari pengguna tetapi juga kehandalan tampilan antarmuka menjembatani pengguna dengan koleksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Satriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan buku wajib di RLC FEUI yang ditelaah dari harapan dan persepsi pemustaka. Responden penelitian ini adalah anggota RLC FEUI Program Sarjana Strata Satu terdiri dari mahasiswa program S1 Reguler, S1 Ekstensi, dan S1 Kelas Internasional. Pengukuran kualitas layanan buku wajib ini menggunakan model LibQUAL+ berdasarkan empat dimensi yaitu Access to Information, Affect of Service, Personal Control, Library As a Place. Responden diminta untuk menilai harapan minimum, harapan sesungguhnya, dan persepsi terhadap 20 pernyataan mengenai layanan buku wajib RLC FEUI. Nilai kualitas layanan diperoleh dari selisih antara nilai harapan dan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum layanan buku wajib di RLC FEUI dinilai cukup baik oleh pemustaka karena berada dalam zona toleransi atau zone of tolerance dengan nilai AG postif sebesar 0,50. Dimensi yang mendapat nilai kepuasan terendah adalah dimensi Access to Information. Secara umum, aspek yang belum memuaskan pemustaka sehingga perlu mendapat perhatian lebih adalah (1) Ketersediaan jumlah buku wajib dari tiap judul dan (2) Kebaruan (up to date) edisi koleksi buku wajib.

This research?s goal is to find out the reserve book service?s quality in RLC FEUI studied from user?s expectation and perception. Respondent of this research is members of RLC FEUI whose are Graduate Program Student consist of Regular Graduate Program, Extention Graduate Program, and International Class Graduate Program. The measurement of reserve book service?s quality is using LibQUAL+ model based on four dimension these are Access of Information, Affect of Service, Personnel Control, and Library As a Place. Respondent ask to give their assessment about their minimum expectation, desired expectation, and perception to 20 statement about reserve book service in RLC FEUI. The value of service quality acquired from calculation of perception and expectation value. The finding shows that reserve book service in RLC FEUI generally considered quite good according to user because the research result is still in the zone of tolerance with AG value 0,50. Dimension which get lowest value of satisfaction is of Access to Information. Generally, the aspects which make users unsatisfied is (1) availability of reserve book?s amount and (2) up to date of reserve book?s edition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S48
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>