Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangga Adisapoetra
"Volatilitas harga saham-saham BUMN dalam tiga tahun terakhir menunjukan bahwa terdapat risiko dalam berinvestasi di sektor BUMN. Salah satu informasi yang dapat diajukan untuk melihat tolok ukur keuntungan berinvestasi di sektor BUMN adalah indeks BUMN sebagai cerminan dari pergerakan harga saham-saham BUMN. Namun, efisiensi metode perhitungan indeks perlu dipertimbangkan dalam pemilihan model pembentukan indeks BUMN, sehingga pembentukan indeks BUMN dilakukan dengan menggunakan dua metode pembobotan yang berbeda yaitu cap-weighted Fisher Price index dan Fundamental Index.
Karya Akhir ini menunjukkan bahwa indeks Fundamental BUMN cocok untuk dijadikan acuan berinvestasi pada sektor BUMN karena indeks ini lebih mencerminkan risiko dan return dari pergerakan saham-saham BUMN daripada indeks Fisher BUMN. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja indeks Fundamental BUMN lebih baik daripada kinerja indeks capweighted lainnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa indeks Fundamental BUMN dapat dikatakan lebih efisien daripada indeks lainnya, bahkan lebih efisien daripada indeks pasar saat ini yaitu IHSG.

For the past three years, state-owned stock prices volatility shows that there are risks when investing on state-owned sector. One of the information which may be used as a benchmark to see the advantage of investing on stateowned sector is BUMN index, as a reflection of state-owned stock prices movement. However, the efficiency of the index calculation method should be considered in the selection of indexing model. Thus, BUMN index is created using two different weightening methods, which are cap-weighted Fisher Price Index and Fundamental Index.
This thesis shows that Fundamental BUMN index is suitable for giving risk and return information and also price movements when investing on state-owned sector, better than Fisher BUMN index. This thesis results also show that Fundamental BUMN index out-performs the cap-weighted indexes. This condition tells us that Fundamental BUMN index is more efficent than the other indexes, even more efficent than the market index, which is IHSG."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28216
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Aulia Akbar
"ABSTRAK
Tesis ini dibuat untuk mempelajari pengaruh kepemilikan keluarga, peluang pertumbuhan perusahaan, dan budaya dewan anggota dewan komisaris terhadap efektivitas dewan komisaris. Dalam penelitian ini, 199 pengamatan digunakan sebagai sampel dari perusahaan yang berbasis di Indonesia yang termasuk ke dalam non-financial firms dari tahun 2006 dan 2007. Dengan menggunakan analisis statistik regresi linear dengan 3 variabel independen (kesempatan pertumbuhan, kepemilikan perusahaan keluarga, dan budaya dewan komisaris), dan 1 variabel dependen (efektifitas dewan), dapat disimpulkan bahwa kepemilikan keluarga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap efektivitas dewan komisaris, di mana 2 variabel independen lainnya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas dewan komisaris. Tampaknya perusahaan milik keluarga di Indonesia, meski sebelumnya telah diasumsikan memiliki dewan komisaris yang lebih efektif jika perusahaan tidak berada dalam suatu grup usaha, masih memiliki dewan komisaris tidak efektif.

ABSTRACT
This thesis was made to study the effect of family ownership, growth opportunities of the company, and board member culture of the board of commissioners towards the effectiveness of the board of commissioners. In this research, 199 observations were used as samples from non-financial Indonesianbased companies from the year 2006 and 2007. By using a linear regression statistical analysis with 3 independent variables (the growth opportunity, family ownership of the company, and the culture of the board of commissioners), and 1 dependent variable (board effectiveness), it is concluded that family-ownership has a negative and significant effect towards the effectiveness of the board of commissioners, where the other 2 independent variables do not have a significant effect towards the effectiveness of the board of commissioners. It seems that family-owned firms in Indonesia, although previously were assumed to have a more effective board if its not within a business group, still have an ineffective
board of commissioners.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 28280
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shastia Hadiarti
"Tesis ini membahas analisis pengaruh dari leverage ratio, profitability ratio, size dan variabel makro ekonomi terhadap sistematyc risk atau beta saham yang listing di BEI periode 2003-2009. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya inflasi dan SBI yang berpengaruh secara signifikan terhadap systematic risk saham. Secara bersama-sama, inflasi, tingkat suku bunga SBI, DER, ROA dan size berpengaruh signifikan terhadap systematic risk saham.

The focus of this study is to know the effect of leverage ratio, profitabilty ratio, size and macro economy variable to systematic risk or beta stock, for companies that listing in BEI from 2003 to 2009. This research is quantitative with using panel data regression. The researcher shows that only inflation and SBI that significantly affected the systematic risk. Togetherly, inflation, SBI rate, exchange rate, DER, ROA and size are significantly affected the systematic risk."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28293
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Alatas
"Tesis ini membahas analisis bisnis pada perusahaan properti PT.Adco Citra Asri. Perusahaan merasakan ada beberapa permasalahan khususnya pada arus kas dan juga tingkat pengembalian dari usaha yang dijalankan. Selain itu, dengan rendahnya tingkat profesionalitas sumber daya manusia, perusahaan tidak mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan secara baik. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis, yang mana analisis dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu analisis industri, analisis finansial dan analisis prospek perusahaan. Setiap analisis finansial, perusahaan akan dibandingakan dengan kondisi perusahaan yang juga bergerak di bidang pengembang properti. Dari analisis-analisis tersebut dapat dilihat bahwa kondisi perusahaan secara finansial sudah cukup baik. Hal tersebut dilihat dari kondisinya yang dibandingkan dengan pesaing, namun terdapat beberapa perbaikan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi dan opportunity yang dimiliki perusahaan.

The focus of this study is to analyze PT.Adco Citra Asri as a whole unit. PT. Adco Citra Asri felt there were a few problems; especially in the company?s cash flow and return from its business. Other than that, because of the low professionalism of company?s human resources, the company didn?t know the internal and external condition very well. The study done by doing business analysis, and it was done in three part, industry analysis, financial analysis, and prospective analysis. At every part of financial analysis, the company was compare with other firm which from the same industry which is property/real estate. From those analyses, the company itself is in a good position financially. This conclusion is coming from the comparison done with other firms from the same industry, for every ratio use on this analysis. This analysis also showed that many things can be done to improve their condition and to graphs the company's opportunity."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Dewi
"International Student Housing dirancang dengan tujuan menjadi salah satu fasilitas pelayanan penunjang akademik UI dalam rangka mencapai visinya menjadi universitas kelas dunia. Dalam perencanaannya, proyek terdiri dari enam tower dan dua serviced apartment. Pembangunan terdiri dari beberapa tahap, dimulai dengan tahap pertama pembangunan tower A dan berikutnya akan direncanakan kemudian setelah dana talangan atas pembangunan tower A terkumpul kembali.
Kelayakan pembangunan dibahas menggunakan analisis capital budgeting dan analisis SWOT. Perhitungan biaya modal menggunakan model single index model, dengan estimasi beta menggunakan pendekatan bottom up. Asumsi keuangan telah ditentukan di awal untuk melakukan analisis sensitivitas. Proyeksi arus kas selama tiga puluh dua tahun, menjadi dasar perhitungan nilai NPV, IRR, payback period dan PI. Analisis dilengkapi dengan laporan neraca dan laporan rugi laba.
Hasil analisis menunjukkan proyek layak dijalankan apabila asumsi untuk tingkat occupancy seratus persen terpenuhi, dengan kata lain, semua unit habis tersewa, baik untuk sewa jangka panjang dan sewa jangka pendek. Proyek juga harus memperhatikan adanya kemungkinan biaya yang melebihi RAB awal. Selain itu, strategi pemasaran harus dibuat sehingga penawaran dengan rentang harga premium dapat dianggap sewajarnya mengingat desain dan konsep bangunan berbasis green building.

International Student Housing is designed with its aim as part of University of Indonesia?s academic support service facilities in order to achieves its vision to become world class university. The project?s development plan consists of six towers and two serviced apartments. The development plan is composed with parts of progress, firstly started with development of tower A and then follow by the next tower's development after the collection of subsidize fund for tower A is fullfilled.
The feasibility study of project conducts capital budgeting analysis and SWOT analysis. The cost of capital is calculated by single index model, and beta is estimated with the bottom up approach. Financial assumptions has stated at the beginning of sensitivity analysis. The projected cash flow for the next thirty two years is the basic calculation of NPV, IRR, payback period and PI. The study is completed with balance sheet and income statement.
The study concludes that the project is feasible only if the occupancy at one hundred percent rate fullfilled, in others word, all of the units are rent, both for long lease or short lease. The project also needs to beware for the possibility of cost over the stated initiate budget. Marketing strategy has to be compose for premium price offering, and deemed as a proper price, considering building?s design and architecture based on green building concept.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28291
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Gani
"Penelitian ini mencoba untuk membantu PT. XYZ membandingkan hasil perhitungan alokasi biaya overhead dengan menggunakan sistem tradisional dan sistem TD-ABC. Setelah dihitung, hasil perhitungan sistem biaya tradisional dan TD-ABC memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penyebab terjadi perbedaan antara sistem tradisional dan sistem TD-ABC disebabkan perbedaan penggunaan metode pengalokasian. Perbedaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu direct cost dan FOH. Metode tradisional untuk direct cost dan FOH menggunakan metode pengalokasian menggunakan kuantitas produk sebagai cost driver untuk mengalokasikan ke masing-masing produk. Metode TD-ABC untuk direct cost menggunakan metode pengalokasian menggunakan standard using sebagai cost driver untuk mengalokasikan ke masing-masing produk. Sedangkan, metode TD-ABC untuk FOH menggunakan waktu sebagai cost driver untuk mengalokasikan ke masing-masing produk. Pengalokasian TD-ABC ini mengalokasikan biaya dari sumber biaya ke aktivitas. Setelah itu biaya aktivitas dialokasikan ke objek biaya (produk). Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan maka saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: PT. XYZ perlu mempertimbangkan untuk mengganti metode perhitungan profitabilitas yang menggunakan metode tradisional dengan metode TD-ABC. Metode ini dapat menghilangkan distorsi yang muncul karena metode tradisional. Penggunaan metode TD-ABC dapat membantu manajemen PT.XYZ untuk dapat mengambil keputusan yang lebih tepat.

This research is trying to help PT. XYZ compare the allocation of overhead costs using the traditional system and TD-ABC system. After calculated, the calculation result of the traditional system and TD-ABC has significant differences. The causes of difference between traditional systems and TD-ABC system are the differences in the use of allocation methods. This difference can be grouped into two groups: direct costs and FOH. Traditional methods for the direct cost and FOH allocation method use the product quantity as the cost driver to allocate to each product. TD-ABC method for direct cost uses a standard using as cost driver to allocate to each product. Meanwhile, TD-ABC method for FOH uses time as a cost driver to allocate to each product. The allocation of TD-ABC is to allocate the costs of the resource to activities. After that activity costs are allocated to cost objects (products). Based on the conclusions, suggestions can be submitted from this research are as follows: PT. XYZ should consider changing the method of profitability calculation from the traditional method with TD-ABC method. This method can eliminate the distortions that arise because traditional methods. The use of TD-ABC method can help the management to be able to take good decision."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kartika Yustari
"Return saham-saham pertambangan di Indonesia masih cukup menjanjikan bagi investor. Hal ini dikarenakan masih adanya potensial growth di sektor pertambangan. Di luar potensial growth ini, ada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi return saham tersebut yaitu faktor internal perusahaan itu sendiri dan faktor eksternal. Faktor eksternal disini adalah variabel-variabel makroekonomi. Variabel makroekonomi yang mempengaruhi return sahamsaham pertambangan dengan menggunakan metode multifactor model menarik untuk diteliti. Diharapkan dari penelitian ini dapat dibentuk juga model saham yang dapat menggambarkan return saham. Kesimpulan yang didapat adalah hanya variabel return pasar ( IHSG ) yang signifikan berpengaruh terhadap return saham. Variabel makroekonomi lainnya seperti inflasi, nilai tukar, uang beredar, SBI, Federal Rate dan kredit masih belum dapat menjelaskan perubahan return saham pertambangan. Dan model saham yang dibentuk tidak dapat menunjukkan signifikansi pengaruh variabel independen yang memadai.

Mining stock's return still have good prospect for investor because there is potential growth in this sector. Beside that, there are others factors impact mining stock's return as below : internal and external factors. Macroeconomy is part of external factor. It's attractive to look for the relationship between macroeconomic variables to mining stock's return using multifactor model methods. Besides that, hopefully there will be representative stock's return model after this research. Conclusions obtained that only market return which give signficantly impact to mining stock's return. Other macroeconomics variables such as inflation, exchange rate, money supply, SBI, Federal Rate, and credit couldn't explain mining stock's return. And the established model showed no significance influence of independent variables adequately."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ibroni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep durasi, (yang biasa digunakan dalam manajemen portfolio obligasi), dapat diterapkan pada sekuritas saham, terutama untuk Pasar Modal yang masih torgolong Emerging Capital Market, seperti Bursa Efek Jakarta.
Untuk menerapkan konsep durasi pada saham, memang sulit. Tetapi menurut Reilly dan Sidhu (1980), bagaimanapun masih memungkinkan untuk menghitung durasi untuk saham jika seorang analis atau investor luau melakukan suata estimasi yang diperlukan. Kesulitan itu disebabkan: pertama, cash flow pada obligasi (kupon) bersifat pasti, sedang cash flow pada saham (dividen) tidak pasti. Kedua, umur jatuh tempo obligasi sudah tertentu, sedang saham dapat dikatakan umurnya tidak terhingga. Ketiga, yang digunakan ssbagai discount rate untuk saham sebaiknya menggunakan proxy yang mana?
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham yang listing di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang dipilih adalah saham perusahaan yang memberikan dividen secara regular setiap periode. Periode pengamatan yang dilakukan dari tahun 1990 sampai 1994. Selama periode tersebut terdapat 31 perusahaan yang memberikan cash dividen secara regular, sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 31 sampel.
Ada tiga hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini, (1) apakah durasi saham meningkat dengan mengingkatnya pertumbuhan dividen. (2) apakah terdapat hubungan yang signifikan antara. beta dengan durasi saham. (3) apakah resiko residual mempunyai hubungan yang signifikan dengan durasi saham.
Hasil penelitian menunjukkan, terbukti bahwa durasi saham meningkat dengan meningkatnya pertumbuhan dividen. Sedangkan hubungan durasi dengan beta saham dan hubungan durasi dengan resiko residual, tidak terbukti secara statistik."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 >>