Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Bib Paruhun
"Pada penelitian ini dirancang sistem pengendali banjir, serta dilakukan pengujian terhadap rancangan tersebut. Dalam tahap perancangan dan pengujian digunakan alat bantu software ObjectGEODE dari Verilog. ObjectGEODE memiliki antara lain : OMT (Object Modeling Technique) Editor yang digunakan untuk memodelkan ciri-ciri statis sebuah sistem dengan pendekatan objek, SDL (Specification and Description Language) Editor yang digunakan untuk menyatakan spesifikasi dan deskripsi sistem, MSC (Message Sequence Chart) Editor yang digunakan untuk menyatakan spesifikasi sistem, dan Simulation Builder yang digunakan untuk melakukan verifikasi serta validasi. Dalam perancangan ini terdapat 4 fase : requirement analysis, architectural design, detailed design, test design.
Pada fase analisa kebutuhan (requirement analysis) digunakan OMT dan MSC. Pada fase rancangan arsitektural (architectural design) digunakan SDL. Rancangan tes (test design) yang menggunakan MSC, dilakukan secara paralel dengan fase ini. Rancangan Lengkap (Detailed design) dilakukan dengan menggunakan SDL, pada fase ini diagram proses dilengkapi. Arsitektur MSC yang telah dibuat diperhalus pasha fase ini untuk melengkapi rangkaian tes. Pengujian terhadap rancangan dilakukan dengan bantuan Simulation Builder.
Untuk memperkirakan datangnya banjir digunakan diusulkan penggunaan rumus. Keadaan pada sistem pengendali banjir dibedakan atas Aman, Hati-hati 1, Hati-hati 2, Bahaya, Banjir I, Banjir 2, dan ditentukan faktor-faktor apa yang menyebabkan perpindahan dari suatu keadaan ke keadaan lain. Pembagian menjadi 6 keadaan ini cukup mewakili tahapan-tahapan kejadian yang akan terjadi dengan optimum."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Setijawan
"Penerapan teknologi informasi sebagai sarana utama dan pendukung bisnis bank adalah menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan agar tidak menjadi kendala perusahaan dalam melaksanakan operasional perbankan dan pengembangannya.
Penelitian integrasi teknologi informasi dilakukan pada sebuah bank yang jaringan operasionalnya cukup luas didalam dan luar negeri. Selanjutnya diteliti kemungkinan dilakukannya strategi peremajaan teknologi informasi yang tepat dari seluruh jaringan kerja untuk kepentingan transaksi dan administrasi yang mendukung bisnis perbankan yang canggih.
Fokus dari tulisan ini membicarakan strategi peremajaan dengan pendekatan terintegrasi yang ditinjau dari sisi operasional dan bisnis perusahaan yang diidentifikasikan dalam suatu kebutuhan teknologi informasi untuk jangka pendek dan panjang sebagai upaya untuk mengatasi kendala pulau-pulau teknologi informasi, proses bisnis yang sulit dikembangkan lebih lanjut karena kelemahan dari sisi arsitektur, topologi jaringan, platform dan aplikasi sehingga tidak mampu mengikuti perkembangan bisnis bank dengan teknologi mutakhir yang begitu cepat tanpa harus diikuti perubahan "current sistem" secara mendasar. Dengan strategi peremajaan teknologi informasi ini diharapkan bank dapat memperluas jaringan kerja dengan sistim automasi pelayanan yang memungkinkan dengan cepat dan taktis mengikuti perubahan dan bahkan mampu meluncurkan produk perbankan baru inovatif yang diinginkan pasar.
Strategi peremajaan teknologi informasi dilakukan atas dasar strategi bisnis perusahaan dengan menyusun sebuah rencana jangka pendek dan panjang, mengidentifikasikan layanan yang diperlukan di semua tingkatan manajemen perusahaan. Strategi peremajaan teknologi informasi yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait : perubahan environment di Indonesia, environment teknologi informasi yang ada saat ini, penggantian dengan paradigma baru, visi teknologi, requirement operasional bisnis, arsitektur teknologi strategis.

Implementation of Information Technology as main and supporting infrastructure in banking business is very important. It is expected that the company doesn't have problems for business operational and expansion.
Research of information technology integration was done on Bank B. Bank B has a wide operational network in Indonesia and abroad. Afterwards research of the opportunity of an effective information technology migration strategy for overall network was done in order to support a modern banking business especially in transaction and administration.
This thesis is focused on migration strategy with integration approach of operational and company business. It is identified to an information technology for short and long term requirements for surpassing difficulties of islands of information technology, difficulties in expanding business processes because of weakness in architecture, network topology, platform and application. So bank B can't follow the fast growth in modern banking technology without having to change the basic current system. Bank 13 expects to be able to extend service automation network that follows changing quickly and tactically and Bank B can launch new innovative banking products to adapt to market needs.
Information Technology migration strategy is worked based on company business strategy by arranging a short term and long term plan, identifies service needed for all management level. Information technology migration strategy must consider some aspects: changing environment in Indonesia, current information technology environments, changing to new paradigm, technology vision, business operational requirements, strategic technology architectures.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aksa Tejalaksana
"Dalam era informasi dewasa ini, informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi. Didukung dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, informasi sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan ketepatan dalam mengantisipasi berbagai perubahan dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam manajemen modern, kemampuan suatu organisasi untuk menyajikan informasi sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan yang tepat adalah sangat esensial, dengan demikian pemanfaatan sistem informasi dengan teknologi informasi sebagai perangkat pendukungnya adalah mutlak diperlukan.
Proyek akhir ini merupakan suatu analisis mengenai kondisi sistem informasi dan teknologi informasi di Bapedal. Dalam tulisan ini dibahas teknologi informasi yang tepat diterapkan di Bapedal serta sejauh mana suatu perencanaan penggunaan teknologi informasi dapat mendukung kinerja organisasi agar lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan metodologi model perencanaan empat tahap dari Turban et al (1996), dilakukan suatu analisis dari strategi sistem informasi yang sudah ada di Bapedal. Untuk lebih mempertajam analisis tersebut, dibantu dengan rantai nilai dari Porter (1985). Berdasarkan hasil analisis tersebut, dilakukan perencanaan penggunaan teknologi informasi di Bapedal dengan menggunakan metodologi environmental layer dari Tozer (1996).
Selanjutnya dilakukan penelitian kebutuhan penggunaan teknologi informasi dimasa mendatang, sehingga dapat dibuat suatu perencanaan penggunaan teknologi informasi yang tepat, sebagai pendukung pelaksanaan tugas pokok Bapedal menjelang era globalisasi (Pasca 2000).
Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa teknologi internet/intranet merupakan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan diseminasi informasi bagi pihak manajemen Bapedal, maupun bagi masyarakat luas. Untuk dapat mengoptimalkannya diperlukan suatu perancangan jaringan komunikasi yang tepat.

In the current information era, information is a key factor in achieving company's success. Supporting by fast information technology, information is a significant contributor toward accuracy and speed in decision making process.
In modern management, organization capability to provide correct information for decision making is very essential. Therefore the usage of information system and information technology is very crucial.
This thesis analyzes information system and information technology in Bapedal. The impact of information technology usage planning toward organization performance improvement is also discussed.
The thesis uses four stages model methodology from Turban et al (1996) to analyze system information strategy in Bapedal. Porter value chain model (1985) is used to elaborate the analysis. Based on the analysis result, information technology usage planning in Bapedal is then constructed by using einvii-onmental layer methodology from Tozer (1996). Finally, the analysis on future needs of information technology is performed, so that the right information technology usage planning that can support Bapedal function toward globalization era can be achieved.
It can be concluded from the study that intemet/intranet technology is the solution that can fulfill the need toward information dissemination for Bapedal management and for public needs as well. In order to optimize it, a correct planning of communication network is required.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syukri Waldi
"BPPKA (Badan Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing) merupakan salah satu fungsi di PERTAMINA yang bertugas mengawasi, membina dan mengendalikan pelaksanaan Eksplorasi dan Produksi oleh Perusahaan Minyak Asing.
Kecepatan dan ketepatan dalam mengelola, mengevaluasi informasi oleh BPPKA untuk pengambilan keputusan, akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi pencarian MIGAS oleh perusahaan asing.
Penerapan teknologi Web berupa Internet, Intranet dan Ekstranet merupakan salah satu cara untuk mentransfer informasi yang relatif tidak membutuhkan usaha yang besar dalam pelaksanaan transfer informasi.
Dengan Intranet dan Internet diharapkan Pertamina BPPKA menjadi pusat informasi bagi kegiatan operasi Perusahaan Minyak Asing, sehingga tim manajemen PERTAMINA BPPKA dapat lebih cepat dan mudah mengevaluasi untuk pengambilan keputusan terhadap operasi Perusahaan Minyak Asing.
Sistem dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna di BPPKA dan Perusahaan Minyak Asing, yang selanjutnya membahas sistem (Infrastruktur jaringan) PERTAMINA BPPKA yang akan digunakan sebagai media untuk menerapkan sistem informasi perminyakan sebagai pusat informasi. Berdasarkan hal tersebut kemudian dibahas bagaimana mengelola dokumen yang akan dishare, beserta rancangan infrastruktur Intranet dan Internet. Keamanan sistem dan data merupakan masalah yang kritis dalam pengoperasian Internet dan Intranet juga akan disinggung.
Pada akhirnya, strategi implementasi pengelolaan Informasi yang merupakan komponen Bari aspek bisnis menjadi hal yang menentukan dalam penerapan sistem tersebut.

BPPKA (Badan Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing/Foreign Contractors Management Body) is one of the organization in PERTAMINA that is monitoring and controlling the operation of Exploration and Production by Foreign Oil Company.
Taking a decision in managing, evaluating the information by BPPKA quickly and accurately, will enhance efficiency and effectiveness of operation at searching for oil and gas by foreign company.
Web technology application as Internet, Intranet and Extranet is one of the way to transfer the information does not need a great effort in implementation of information transfer.
PERTAMINA BPPKA with Intranet and Internet expected to be centre of information for foreign oil company operational activity, until the management team of PERTAMINA BPPKA can evaluate faster and easier to take a decission for foreign oil company operation.
Design of system is pased on the necessity of the user in BPPKA and foreign oil company, and then describe network infrastructure of PERTAMINA BPPKA, that will be used as media to apply Petroleum Information system as centre of information. Refer to the thing then will be discussed how to manage the document that will be shared, along with design of Internet and Intranet infrastructure. Data and system security is critical problem in Intranet and Internet operation will be discussed later on.
At last, implementation strategy information management that is componenet of aspect of bussines becomes the thing that determine in implementation of the system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.S.W.B. Prasetya
"Karya tulis ini membahas konsep dan rancangan sistem transaksi elektronik untuk kampus atau administrasi universitas, yang bersifat aman, terbuka, dan terotentikasi. sistem transaksi elektronik terbuka (open electronic transaction system) memungkinkan suatu transaksi elektronik dilakukan melalui jaringan komputer publik (public computer network), oleh karena itu masalah keamanan (security) terutama masalah privacy dari pihak-pihak yang bertransaksi menjadi sangat penting, demikian pula dengan masalah otentikasi (authentication).
Tulisan ini mengusulkan penggunaan kartu mahasiswa sebagai alat untuk memperoleh berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh institusi yang ada di lingkungan universitas, misalnya registrasi administrasi, registrasi akademik, perpustakaan, bank, dan laboratorium. Kartu mahasiswa tersebut menggunakan smart card, yaitu kartu yang memiliki chip yang memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi dan kemampuan security. Penggunaan smart card yang dipadukan dengan teknik-teknik cryptography, protocol design, dsb. dapat memberikan solusi alternatif untuk memecahkan masalah keamanan (security) dan otentikasi (authentication) pada sistem yang terbuka (open).
Peningkatan layanan kepada mahasiswa, kemudahan penegakan tertib administrasi oleh pihak universitas kepada mahasiswa, konlrol akses penggunaan fasilitas, dan penggunaan digital signature untuk berbagai dokumen elektronik adalah beberapa nilai tambah yang dapat diperoleh dari implementasi sistem yang diusulkan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Benyamin Kusumoputro
"PENDAHULUAN
Sistim deteksi gas sangat diperlukan untuk bidang industri, seperti industri makanan, minuman dan industri kosmetika. Juga sistim deteksi gas sangat penting untuk memonitor masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup maupun bidang klinis (kedokteran). Seperti diketahui, faktor kualitas yang dominan pada minuman beralkohol adalah aromanya, dan kontrol kualitas dalam pembuatan minuman beralkohol diperlukan untuk dapat menjaga mutu produk yang dihasilkan. Hingga kini kontrol kualitas pembuatan minuman beralkohol dilakukan oleh manusia yang mempunyai keahlian sangat khusus. Akan tetapi manusia-pakar ini mempunyai keterbatasan yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan perasaan sesaat (mood), sehingga dapat mempengaruhi kinerja proses kontrol kualitas tersebut. Untuk dapat menanggulangi kelemahan ini, maka sistim deteksi gas yang dapat secara otomatik melakukan kontrol kualitas hasil produk dengan kinerja yang konsisten menjadi kebutuhan yang sangat penting.
Metoda pengenalan polo untuk dapat membuat klasifikasi odor, pertama kali dilakukan dengan menggunakan sensor semikonduktor. Akan tetapi karena sensor ini sangat sulit untuk dapat mendeteksi gas dengan konsentrasi yang sangat rendah, maka beberapa peneliti mencoba menggunakan resonator kwarsa sebagai sensornya, atau menggunakan piranti SAW (surface accoustic wave), dan piranti sel elektrokimia. Metoda yang lain, berkaitan dengan penggunaan Gas Chromatography (GC) atau Liquid Chromatography (LC), yaitu sistim analitik yang dapat melakukan pemisahan komponen aroma dengan sangat teliti. Akan tetapi, kedua metodologi analitik yang membutuhkan biaya operasi yang sangat mahal, juga memerlukan waktu pengoperasian yang sangat lama.
Penelitian pendahuluan mengenai Pengembangan sistim penciuman elektronik ini telah dilakukan oleh Peneliti Utama di Laboratorium Kecerdasan Komputasional Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Penelitian pendahuluan ini mendapat pendanaan dari Dewan Riset Nasional melaiui Program RUT IV pada tahun 1996-1998. Di dalam penelitian pendahuluan ini suatu sistim deteksi gas dibuat dengan menggunakan resonator kwarsa yang dipadukan dengan teknik pemetaan (identifikasi) odor dengan metoda pengenalan pola Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Jaringan ini akan berkelakuan seperti otak manusia dimana beberapa neuron secara rapi berhubungan satu sama lain, untuk dapat menghasilkan pengenalan pola yang efektif. Sistim penciuman elektronik ini dikembangkan dengan menggunakan 4 buah jenis sensor dan dalam aplikasinya, sistim penciuman elektronik ini telah digunakan untuk membuat klasifikasi beberapa jenis aroma dari produk wewangian Martha Tilaar Cosmetics dan beberapa jenis wewangian dari Splash Cologne Products. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa penggunaan 4 buah sensor ini telah mampu membuat klasifikasi aroma Martha Tilaar dengan prosentase pengenalan hingga 100%. Akan tetapi untuk jenis wewangian Splash Cologne, hasilnya hanya berkisar antara 30-40% saja. Hal ini disebabkan karena aroma Splash cologne ternyata merupakan gabungan dari beberapa aroma dasar sehingga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan Sistim Penciuman Elektronik dalam menyelesaikan persoalan diatas, maka Peneliti Utama mengajukan dua pendekatan. Perdekatan pertama berkaitan dengan peningkatan jumlah sensor hingga mencapai 16 buah sensor secara paralel. Peningkatan jumlah sensor ini akan menyebabkan peningkatan kemampuan JST dalam mengenali pola-pola masukan yang akan diolah. Pendekatamn kedua berkaitan dengan peningkatan frequensi dasar sensor kuarsa yang dipergunakan. Dalam sistim yang lama, frequensi dasar sensor yang digunakan adalah 10 MHz, yang akan ditingkatkan menjadi 20 MHz dalam sistim yang akan dikembangkan. Peningkatan frequensi dasar ini pada akhirnya akan meningkatkan akurasi pengukuran untuk setiap sensor, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sistim.
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam proposal riset ini, dapat dibagi dalam tiga bagian besar yaitu pertama, berkaitan dengan pembuatan gas sensor yang mempunyai sensitifitas tinggi. Sistim sensor gas yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sistim sensor yang dapat mengkonversikan besaran aroma dari suatu sampel odor menjadi suatu besaran fisika yang dapat diukur. Seperti telah dikemukakan diatas, maka dalam pengembangan sistim yang baru, kita akan menggunakan sensor kuarsa dengan frekuensi dasar 20 MHz, dibandingkan dengan sistim terdahulu yang menggunakan frekuensai dasar 10 MHz.
Permasalahan yang kedua, berkaitan dengan perencanaan dan pembuatan rangkaian elektronik beserta rangkaian antar-muka nya agar dapat mengakuisisi besaran fisika yang terukur tersebut secara paralel dari 16 buah sensor (multi sensor) untuk kemudian disimpan dalam memori komputer. Permasalahan pertama dan kedua ini dapat dirangkum menjadi suatu perangkat keras. Peningkatan jumlah sensor yang akan dipergunakan dalam sistim baru, secara dramatis akan merubah sistim antarmuka antara sistim sensor dan sistim komputer.
Dalam tahapan berikutnya dikembangkan suatu algoritma dan perangkat lunak yang berkaitan dengan JNB (Jaringan Neural Buatan) untuk dapat mengidentifikasikan dan memetakan gas tersebut, dalam waktu yang singkat dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Beberapa jenis algoritma JNB dikembangkan dan diimplementasikan dalam sistim perangkat keras, untuk dapat mempelajari kelebihan dan kekurangan setiap karakteristik arsitektur jaringan, dan perencanaan penggunaannya dalam permasalahan yang berkaitan dengan karakteristik utama dari jaringan tersebut?."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Putri Ratna
"Penggunaan komputer sebagai alat komputasi yang menyangkut aplikasi-aplikasi yang bersifat kritis memerlukan kemampuan fault-tolerance, karena jika terjadi suatu kerusakan akan berakibat kerugian yang sangat besar. Untuk meningkatkan kehandalan dan keberadaan suatu sistem komputer, disediakan sumber daya tambahan (redundant resources) yang mampu mengambil alih proses jika terjadi kegagalan. Penambahan ini akan menaikkan biaya (cost), namun biaya tersebut akan menjadi murah jika dibandingkan dengan terjadinya kegagalan.
Sistem komputasi fault-tolerant yang dirancang dengan menggunakan metode tertentu harus mampu meminimasi waktu yang terbuang saat terjadinya recovery sistem (rollback recovery). Metode optimasi checkpointing merupakan metode yang handal mengingat biaya dan waktu yang terbuang saat terjadinya recovery sistem. Metode tersebut menggunakan sejumlah checkpoint (keadaan proses yang dibutuhkan untuk melanjutkan komputasi) (yang optimal, sehingga dapat meminimasi waktu yang terbuang yang diperlukan untuk recovery.
Penyisipan sejumlah checkpoint dalam proses komputasi tersebut berguna untuk mencegah terjadinya komputasi dari awal pada pelayan cadangan (redundant resources), bila terjadi kegagalan pada pelayan utama. Prosedur pembuatan checkpoint perlu dibuat secara efisien mengingat aplikasi-aplikasi yang diterapkan pada sistem ini membutuhkan kecepatan yang tinggi.
Pada Penelitian ini dibahas implementasi sistem komputasi fault-tolerant dengan menggunakan metode optimasi checkpointing dan rollback recovery yang diterapkan pada sistem jaringan (distributed system). Penentuan jumlah checkpoint yang optimal dilakukan melalui analisa matematis dan uji coba hasil rancangan sistem dengan mengubah-ubah jumlah checkpoint tersebut."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Zainal Arifin
"ABSTRAK
Struktur dokumen dalam suatu basis data elektronis memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja sistem temu-kembali informasi (Hasibuan, 1995). Struktur tersebut dibentuk oleh berbagai ciri yang menjadi bagian dari suatu dokumen. Ciri-ciri tersebut meliputi: kata-kata indeks (index terms), kata-kata bebas (free text terms), pengarang, referensi (cited documents), sitasi (citing documents), dan afiliasi pengarang.
Permasalahan dalam suatu sistem temu-kembali infornasi adalah tidak adanya mekanisme yang dapat membantu pencari informasi mendapatkan sekumpulan informasi yang relevan baginya. Sementara itu, ketersediaan informasi (ledakan informasi) secara elektronis setiap tahun semakin meningkat.
Hipotesis dari penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang mirip (similar documents) akan mempunyai pola kata-kata indeks, kata-kata bebas, referensi, dan sitasi yang mirip pula. Dengan kata lain, dokumen-dokumen yang mirip akan mempunyai subyek yang mirip pula. Di samping itu, para pengarang dan afiliasi para pengarang dokumen-dokumen yang mirip akan berkaitan satu sama lain.
Metode yang digunakan adalah mencari poly kemiripan antar dokumen dengan teknik Muster. Kemunculan suatu istilah (kata) dengan istilah lain pada suatu dokumen dan antar dokumen di dekati dengan menggunakan peluang bersyarat. Hubungan antar dokumen yang mirip (similar) yang terdiri dari komponen-komponen dokumen, didekati dengan menggunakan model koneksionist. Disamping itu, dirancang pula suatu pendekatan antar muka yang bersahabat, berikut alat (tool) pendukungnya, untuk membantu para pemakai sistem tersebut.
Hasil sementara (menjelang akhir tahun I) penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan berhasil membentuk pola kemiripan antar dokumen berdasarkan komponen (kata) dokumen dan pola hubungan antar kata. Dengan mengintegrasikan beberapa modal yang sudah dan sedang dikembangkan, dan merancang antar muka yang bersahabat, diharapkan permasalahan yang timbul pada sistem temu-kembali informasi dapat diatasi."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Budiarto
"ABSTRAK
Sistem penciuman elektronik terdiri dari 3 bagian yaitu sistem sensor yang merubah besaran aroma menjadi besaran listrik, sistem elektronik yang mengukur besar perubahan frekuensi sensor dan sistem jaringan neural buatan yang melakukan pengenalan aroma. Peningkatan kemampuan pengenalan aroma yang cepat, tepat dan akurat pada sistem neural buatan sangat diperlukan oleh sistem penciuman elektronik ini, untuk itu perlu dikembangkan metode fuzzy learning vector quantization.
Metode FLVQ merupakan metode jaringan neural buatan berbasis pada vector quantization yang mengintegrasikan teuri fuzzy dalam proses pembelajarannya dan mempunyai algoritma yang sederhana tetapi berkemampuan tinggi dalam pengenalan aroma. Pengembangan fuzzy learning vector quantization berfokus pada proses pembelajarannya terutama pada cara merubah fuzziness vektor pewakil. Berdasarkan cara perubahan fuzzinessnya ada tiga variasi FLVQ yang dinamakan FLVQ konstan, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil dengan besaran yang konstan; FLVQ variabel, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil berdasarkan nilai similaritas; dan FLVQ tunggal, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil hanya pada salah satu bagian sisinya.
Hasil Penelitian dengan sampel aroma produk marta tilaar dan aroma etanol menunjukkan bahwa jaringan neural buatan FLVQ mempunyai kemampuan pengenalan yang lebih baik bila dibandingkan dengan propagasi balik."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>