Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Junaedi
"Hubungan pemustaka dengan perpustakaan dan pustakawan mengalami transformasi menjadi suatu ruang publik yang bersifat kompleks. Kompleksitas ruang publik ini tidak hanya untuk menampung interaksi antara pemustaka dan pustakawan dalam hubungannya dengan akses informasi dan pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang pertemuan antar- generasi, antar-kepentingan, antar-komunitas, antar-profesi yang bersatu dan berinteraksi dengan pustakawan, teknologi, jejaring dan direkatkan oleh bahan perpustakaan dan dokumen koleksi perpustakaan. Pustakawan di era disrupsi harus mampu mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dengan melakukan berbagai
terobosan. Perpustakaan harus berkreasi dan merespon perubahan yang muncul setelah disrupsi, antara lain dengan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Pustakawan harus mampu menunjukkan bahwa dirinya merupakan pilar pendidikan menuju masyarakat berperadaban tinggi melalui diseminasi informasi sehingga masyarakat mampu membedakan informasi mana yang hoax dan yang valid. Masalah penting kepustakawanan Indonesia adalah terjadinya ketidak-merataan jumlah dan kondisi perpustakaan. Saat ini Indonesia hanya mampu menyediakan 20% dari total kebutuhan masyarakat untuk mengakses perpustakaan. Saat ini 4 hal yang harus diperbaiki perpustakaan dalam menciptakan layanan prima di era disrupsi yaitu: Peningkatan akses informasi, perbaikan layanan perpustakaan, memetik manfaat pembelajaran dari pengalaman, perbaikan sumber daya manusia di perpustakaan.

ABSTRACT
The relationship between user and the library, librarians undergoes a transformation into a complex public space. The
complexity of this public space is not only to accommodate the interaction between librarians and librarians in relation
to access to information and knowledge, but also as a space for inter-generational, inter-community, inter-community, inter-professional meetings to unite and interact with librarians, technology, networking and glued together by library
materials and library collection documents. Librarians in the era of disruption must be able to develop the
competencies needed to achieve success by making various breakthroughs. Libraries must be creative and respond to
changes that occur after disruption, among others by adapting to changes that occur. Librarians must be able to show
that they are the pillars of education towards high civilized society through information dissemination so that people
are able to distinguish which information is hoaxed and valid. An important problem of Indonesian librarianship is the
unevenness in the number and condition of libraries. At present Indonesia is only able to provide 20% of the total
community needs to access the library. At present 4 things that must be improved by the library in creating excellent
services in the era of disruption are: Increasing access to information, improving library services, reaping the benefits
of learning from experience, improving human resources in the library."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1994
899.28 AJA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bulqis Khumairo
"OA menjadi model baru dalam proses komunikasi ilmiah. Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa OA memberikan dampak meningkatnya penelitian dengan memberikan akses pada artikel secara gratis untuk semua orang yang tertarik. Gerakan OA tidak hanya terbatas pada proses penyebaran dan promosi karya dari komunitas penelitian, namun telah berkembang pada repositori institusi individu, arsip elektronik dari hasil penelitian staf yang bekerja pada institusi tersebut.Beberapa perpustakaan akademik mulai mengembangkan Open Access Institutional Repository (OAIR). Seiring dengan perkembangan OAIR, civitas akademika dituntut untuk produktif dalam melakukan publikasi ilmiah. Perkembangan OAIR dan publikasi ilmiah merupakan komponen yang sangat penting dalam komunikasi ilmiah. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketersediaan dan keteraksesan OAIR dengan produktivitas ilmiah dosen. Metode penelitian ini adalah kuntitatif deskriptif. Responden berjumlah 70 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi yang mendapatkan SINTA Awards 2018 yaitu Universitas Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati dan Poltekkes Kemenkes II Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk online maupun offline. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan keteraksesan pada sistem OAIR mendapat nilai koefesien korelasi berganda sebesar 0,812 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga terdapat pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap produktivitas ilmiah pada kalangan dosen."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Amelia Qurrota A`yunin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses integrasi SliMS perpustakaan badan PPSDM kesehatan menuju KINK kemenkes RI dan Indonesia One Search, serta mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam proses integrasi SliMs perpustakaan badan PPSDM Kesehatan menuju KINK Kemenkes RI dan Indonesia One Search. metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode Kualitatif deskriptif. sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung di perpustakaan badan PPSDM kesehatan kemenkes RI. proses Integrasi diawali dengan : 1) Proses komversi data dari sistem informasi perpustakaan; 2) menyesuaikan dengan format tabel di database SliMs berdasarkan standar Anglo American Catalouging Rules II (AACR II); 3) hasil penyesuaian tabel bibliodan item disimpan dengan format excel tipe comma separated values (CSV). Kemudian, proses konveri dilakukan dengan cara import, untuk tabel biblio disimpan pada data import sedangkan tabel item disimpan di item import; 4) setelah proses konversi dengan menggunakan fitur import berhasil dilakukan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kembali di SliMS. pemeriksaan dapat mencakup beberapa bagian yaitu fitur bibliographic list, item list dan OPAC; 5) tahap akhir dari proses integrasi adalah menyimpan perangkat penghubung di server SliMS; 6) akhirnya proses ingetrasi berhasil dan dapat terindeks di KINK dan Indonesia One Search. sedangkan kendala dalam proses integrasi SliMS perpustakaan badan PPSDM kesehatan menuju KINK Kemenkes RI dan Indonesia One Search antara lain : 1) database awal untuk konversi data kurang lengkap ; dan 2) koordinasi antar satuan kerja berjalan lambat."
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2017
020 VIS 19:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arda Putri Winata
"Perkembangan teknologi informasi berbasis komputer dan jaringan internet sangat pesat di masyarakat. Perkembangan ini terjadi di hampir semua bagian dunia yang berdampak pada globalisasi dunia bisnis. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dengan jaringan internet, menghadirkan dunia kedua, ruang cyber. Orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan ini untuk mendapatkan keuntungan. Mereka tidak segan melakukan kejahatan dunia maya di bidang akademik untuk mendapat untung. Dan bagaimana dengan pustakawan? Apakah itu peran pustakawan? Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah tinjauan literatur. Sumber data diperoleh melalui studi beberapa literatur. Di Indonesia, kejahatan dunia maya di dunia akademik selama 2013-2018 telah ditemukan. Temuan ini ada di situs resmi sistem peringkat kredit dosen. Paling tidak dapat disimpulkan bahwa ada empat jenis kejahatan dunia maya yang terjadi di Indonesia, yaitu plagiarisme, penerbitan predator, pencurian identitas dan konferensi palsu. Selain itu, pustakawan dapat memainkan peran aktif dalam mencegah kejahatan dunia maya di dunia akademik dengan berbagai cara seperti menyediakan layanan literasi informasi, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk membuat kebijakan penulisan ilmiah, terlibat dalam seminar tentang plagiarisme, meningkatkan platform dan memastikan keamanan sumber informasi, memberikan pelatihan tentang penggunaan alat referensi dan hal-hal lain. Pustakawan sebagai mitra untuk akademisi harus berperan dalam mencegah kejahatan digital sehingga semua akademisi merasa aman dalam menciptakan pekerjaan untuk mendidik kehidupan bangsa secara berkelanjutan."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyantoro
"Kajian ini berfokus pada tren topik penelitian artikel ilmiah bidang ilmu perpustakaan dan informasi serta melihat kajian
bibliometrik. penelitian ini dilakukan karna pembahasan tren topik yang mengkaji tentang prosiding belum banyak
dilakukan. Metode penelitian ini adalah bibliometrik dengan pendekatan analisis co-word dan analisis sitasi. Pertama,
analisis co-word dilakukan untuk melihat tren topik penelitian dengan mengelompokkan kata kunci, kemudian
dikelompokan berdasarkan taxonomy Hawkins. Kedua, Analisis sitasi dilakukan dengan melihat daftar pustaka untuk
melihat jenis, bahasa, dan keusangan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren topik penelitian artikel ilmiah
bidang ilmu perpustakaan yang berkembang periode 2015-2017 ialah libraries and library services dan societal issues,
selain itu hasil analisis sitasi menunjukkan bahwa jenis literatur paling banyak digunakan yaitu buku (53,49%) dan jurnal
(9,65%). Bahasa literatur yang disitir paling banyak yaitu Indonesia (61,08%) dan Inggris (38,00 %), sedangkan untuk
usia dokumen yang disitir masih relevan yaitu 0-10 tahun (63,82 %) dan 0-20 tahun (28,67%). Kesimpulan kajian ini
yaitu tren topik penelitian lebih cenderung pada topik Library and Librarian Services dan Societal Issues, terdapat
keberagaman jenis literatur yang disitir, terdapat keberagaman bahasa dan tingkat keusangan dokumen yang disitir.

ABSTRACT
Introduction, this study is discussing trends in research topics in the field of library science and information and looking
at bibliometric studies. Research and Analysis Methods, The method in this study is bibliometrics with Co-Word analysis
methods and citation analysis. First, word analysis is done to look at research trends by grouping keywords, then
grouping them according to Hawkins' taxonomy. Second, the citation analysis is done by looking at the bibliography to
see the types of literature, literature, and obsolescence literature.The results and discussion, the trend of research topics
in the library scientific field that developed in the 2015-2017 period were library and library services and social problems,
while the results of citations analysis showed the type of literature most widely used by book literature (53, 49%) and
journals (9.65%). The most literary languages are Indonesian (61.08%) and English (38.00%), while the age of
documents cited is still relevant, namely 0-10 years (63.82%) and 0-20 years (28 , 67%). Conclusions, Trends in further
research topics on the topic of Libraries and Library Services and Social Issues, there is a diversity of types of literature
cited, available diversity of languages and the level of obsolescence of documents cited."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
N.P. Pramita Utami
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku knowledge sharing (KS) antar staf pustakawan. Penelitian
ini merupakan penelitian studi kasus pada perpustakaan Undiksha, subjek dari penelitian ini adalah pustakawan, tenaga
administrasi dan teknisi yang berjumlah 25 orang. Sedangkan, objek kajiannya adalah perilaku KS. Pendekatan learning audit
model digunakan dalam menentukan nilai dari informasi dan sekaligus menentukan efektifitas dari proses KS yang dilakukan.
Data dikumpulkan melalui angket, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi perilaku KS antar staf pustakawan tergolong cukup positif dengan persentase
68,7%. Faktor pendorong perilaku KS antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi intrinsik sebesar
87,5% (sangat positif), penerimaan pengetahuan sebesar 78,8% (positif), sikap terhadap KS sebesar 78,2% (positif), loss of
knowledge power sebesar 78,1% (positif), kowledge self-efficacy sebesar 77,6% (positif) dan pengiriman pengetahuan sebesar
72,4% (positif). Selain itu, ditemukan pula beberapa aspek lain yang dapat mendorong KS seperti: kepercayaan,
kesetiakawanan, keterbukaan, kebersaman, kekeluargaan dan komunikasi. Sebaliknya, faktor-faktor penghambat perilaku KS
antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi eksternal sebesar 49,6% (negatif), respon balik/feedback
sebesar 69,3% (cukup positif), iklim organisasi sebesar 68,5% (cukup positif), norma subjektif sebesar 64,2% (cukup positif),
norma timbal balik sebesar 62,1% (cukup positif), motivasi introjektif sebesar 60,5% (cukup positif), teknologi informasi dan
komunikasi sebesar 59,1 % (cukup positif).

ABSTRACT
The aims of this study were to describe the behavior of knowledge sharing (KS) among librarian. This research was a case
study in the library of Undiksha, so that the subjects of this study are librarians, administrative staff and technicians, totaling
25 persons. Meanwhile, the object of the study was the behavior of KS. Audit learning approach model was used in
determining the value of the information and also to determine the effectiveness of the process undertaken KS. Data were
collected through questionnaires, interviews and observation. The collected data were analyzed descriptively. The results
showed that the description of the KS behavior among librarian was quite positive with a percentage of 68.7%. The driving
factors of KS behavior among librarian at the library of Undiksha were the intrinsic motivation of 87.5% (very positive), the
reception of knowledge by 78.8% (positive), attitude towards KS amounted to 78.2% (positive), loss of knowledge
power amounted to 78.1% (positive), knowledge self-efficacy of 77.6% (positive) and delivery of knowledge 72.4%
(positive). In addition, there were also some other aspects found that can encourage KS such as: trust, solidarity, openness,
collaboration, family and communication. Conversely, factors inhibiting KS behavior among librarian at the library of
Undiksha were external motivation of 49.6% (negative), feedback of 69.3% (quite positive), organizational climate 68.5%
(quite positive), subjective norm by 64.2% (quite positive), the norm of reciprocity amounted to 62.1% (quite positive),
introjective motivation by 60.5% (quite positive), and the information technology and communications at 59.1% (quite
positive)."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Perpustakaan Nasional RI, [date of publication not identified]
398.216 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1995
R 011.75 NEL I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>