Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniady S.F.
"ABSTRAK
saat ini kita sedang memasuki abad yang disebut Toffler sebagai Gelombang Ketiga, yaitu
abad informasi. Dengan kemajuan teknologi terjadi penyatuan global di segala bidang,
perubahan terjadi dengan sangat cepat dan kompetisi sudah sangat ketat dan keras.
Hal ini mengubah seluruh manajemen yang kita kenal di era Gelombang Kedua. Produksi
dan konsumsi saling terkait membentuk jaringan (network). Metode dan pengukuran finansial
yang selama ini dipakai sudah tidak sesuai lagi untuk mengukur modal perusahaan, karena
sekarang ini ada modal aset perusahaan yang ?tersembunyi? namun bernilai jauh di atas
modal berwujud tersebut.
Aset tersembunyi tersebut adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan aset perusahaan
yang tidak terbatas (tidak akan habis karena pemakaian), bahkan terus berkembang karena
pemakaian. Pengetahuan adalah aset yang bernilai jauh di atas aset berwujud yang selama ini
kita kenal. Manajemen Pengetahuan merupakan strategi perusahaan untuk dapat bertahan
hidup di abad informasi ini.
Prinsip Manajemen Pengetahuan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan,
memetakan (membuat pengetahuan yang tasit menjadi eksplisit agar mudah diakses oleh
Setiap orang dalam perusahaan), dan mendistribusikan pengetahuan tersebut kepada orang
yang tepat pada saat yang tepat. Kunci utama dan Manajemen Pengetahuan adalah orìentasi
perusahaan pada pengetahuan, karena orientasi ini adalah dasar bagi proses penciptaan dan
pengelolaan pengetahuan dalam perusahaan. Termasuk di dalamnya melahirkan kebijakan
yang menghargai kapabilitas individu, manajemen yang transparan, menciptakan budaya
perusahaan yang jujur, terbuka dan saling menghargal, investasi lebih besar pada pembangunan
sistem informasi, dll.
Penulisan tugas akhir ini membahas penerapan Manajemen Pengetahuan di PT. Toyota
Astra Motor, salah satu perusahaan yang dikenal dengan penerapan Manajemen Kualitas
Terpadu (Totai Quality Management) dan dilakukan studi banding dengan tiga perusahaan
internasional yang sudah menerapkan Manajemen Pengetahuan, yaitu Skandia AFS, Kao
Corp. dan Sharp Corp.
Skandia AFS merupaka perusahaan pertama di dunia yang memasukkan pengetahuan
sebagai aset intelektual perusahaan pada laporan tahunannya di tahun 1994. Skandia AFS
menciptakan Business Navigator sebagai model untuk mengukur dan mengolah pengetahuan
dalam perusahaannya. Kao merupakan perusahaan yang sangat menghargai kapabilitas
individu dengan manajemen yang transparan, antara lain dengan rapat- rapat yang terbuka bagi
siapa pun dalam perusahaan, sistem informasi yang dapat diakses oleh setiap orang untuk
mencari semua informasi yang dibutuhkan kecuali sebagian informasi mengenai
kepegawaian. Sharp merupakan perusahaan yang terkenal dengan inovasi produknya sehingga
mengutamkan Litbang dan Tim Kerja khusus yang mempunyaì tugas menciptakan inovasi
produk baru hingga siap dipasarkan dalam waktu yang cukup singkat (kurang lebih satu tahun)
dan memberi hak istimewa kepada Tim Kerja ini.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menghasilkan masukan bagi perusahaan.
perusahaan di Indonesia mengenai cara-cara mengembangkan pengelolaan pengetahuan di
Perusahaannya agar dapat terus mencapai keunggulan kompetitif dan tetap bertahan di era
informasi sekarang ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka terhadap tiga perusahaan
internasional tersebut sebagai tolok ukur dengan studi lapangan pada PT. Toyota Astra Motor
untuk melihat kelebihan dan kekurangannya dalam pengelolaan pengetahuan
Dan hasil studi banding tersebut di dapat beberapa temuan penting, yaitu:
Perbedaan mendasan PT. Toyota Astra Motor (TAM) dengan ketiga perusahaan
internasional tersebut adalah perbedaan orientasi perusahaan. TAM berorientasi Pada
Quality Control dari hulu ke hilir dengan inovasi terus menerus dan bertahap (kaizen),
sedangkan ketiga perusahaan tersebut berorientasi pada pengelolaan pengetahuan sebagai
aset utama perusahaan sehingga tidak jarang melahirkan inovasi yang radikal. Hal ini
berkaitan erat dengan kedudukan TAM sebagai ATPM dan Toyota Motor di Jepang yang
berfungsi hanya sebagai perakit komponen utama CKD yang diimpor dari Jepang. Inovasi
produk dan pemasaran masih terbatas karena sebagian besar kebijakan masih ditentukan
dari pihak Toyota Motor. Sedangkan Sharp dan Kao dalam contoh ini merupakan
perusahaan induk, kecuali Skandia AFS merupakan divisi dari Skandia International
Namun ketiga perusahaan ini secara mandiri menghasilkan inovasi produk dan baurannya.
, Persamaan PT. Toyota Astra Motor dengan ketiga perusahaan internasionai tersebut adalah
usaha untuk mengembangkan inovasi produk guna mencapai kepuasan pelangan.
Persamaan misi ini dicapai dengan strategi yang berbeda seperti yang telah disebutkan di
atas.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmayanti
"ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang
tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan,
termasuk makanan siap saji. Pada saat ini, semakin banyaknya orang yang sibuk
melakukan aktivitas mengakibatkan orang tidak mau repot-repot lagi, sehingga trend
beralih kearah makanan yang cepat saji, selain merupakan prestise/gaya hidup dapat
juga menghemat waktu, terutama untuk dikawasan perkotaan yang dinamis.
Makin maraknya bisnis restoran kategori makanan siap saji yang menyediakan
jenis makanan ayam, hamburger dan kentang, khususnya yang dikembangkan melalui
sistem franchise (waralaba) memacu kondisi persaingan yang sangat ketat. Banyaknya
waralaba asing yang ingin berinvestasi di Indonesia juga mendorong pertumbuhan dan
restoran siap saji, sehingga menimbulkan persaingan yang sengit dalam industri
makanan siap saji ini. Persaingan antara restoran siap saji ini dapat dilihat dari segi
inovasi produk, dimana banyak restoran-restoran yang mengeluarkan produk-produk
baik untuk mengantisipasi keinginan dari konsumen. Untuk harga, banyak pula
restoran-restoran siap saji yang mengeluarkan paket hemat pada saat krisis hingga
sekarang agar konsumen tetap tertarik untuk datang kerestoran tersebut. Dari segi
distribusinya dapat dilihat bahwa masing-masing restoran siap saji tesebut mulai
membuka kembali outlet-outletnya setelah mengalami kerugian akibat adanya kriisis
ekonomi, serta mulai melakukan iklan-iklan (promosi agar konsumen dapat mengetahui
keberadaan dari restoran tersebut serta menonjolkan produk-produk baru yang
dihasilkan oleh masing-inasing restoran siap saji.
Sebagal upaya dalam mempertahankan pelanggannya, maka pengetahuan
mengenai kepuasan/ketidakpuasan pada masing-masing restoran siap saji merupakan
suatu hal yang sangat penting karena kepuasan pada akhirnya akan membawa pada
loyalitas terhadap merek / produk yang memberikan keuntungan jangka panjang kepada
perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen dari mulai
problem recognition (identifikasi masalah) sampai dengan consumption (proses
konsumsi) terhadap ke-3 restoran siap saji (Mc,Donald?s, Kentucky Fried Chicken dan
Wendy?s). Dan untuk mengetahul tingkat kepuasan konsumen terhadap ketiga restoran
siap saji melalui metode SERVQUAL terhadap atribut-atribut jasa masing-masing
restoran tersebut.
Dari hasil penelitian ini kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, ada 18 atribut yang dapat diukur oleh responden pada masing-masing restoran
siap saji, yang dapat dikelompokkan lagi menjadi 5 dimensi pada metode
SERVQUAL, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan
Emphaty.
Kedua, identifikasi masalah dilihat dari alasan responden untuk pemilihan restoran siap
saji yaitu karena makanannya cepat saji. Walaupun begitu masih ada keraguan
dari responden terhadap restoran siap saji dikarenakan mengandung kolesterol
tinggi. Kemudian konsumen akan mencari informasi yang dìdapat dari
pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience) dimana mayoritas
responden melalui Top of Mind memilih Restoran Mc.Donald?s. Setelah itu
dilihat lagi Unaided dimana mayoritas responden memilih Restoran Kentucky
Fried Chicken. Selanjuinya untuk Aided mayoritas responden memilih Restoran
Hoka-Hoka Bento. Akhirnya untuk total awareness dan benak konsumen
terhadap masing-masing restoran slap saji mayonias responden memilih
McDonald?s, Kentucky Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento dan Wendy?s. Pada
tahap proses evaluasi, persamaan faktor utama yang dipertimbangkan oleh
responden dalam memilih restoran adalah mengenai masalah pada dimensi
tangible (kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan) dan dimensi
reliability (kecepatan pelayanan). Proses pemilihan memperlihatkan bahwa
faktor diri sendiri yang paling menentukan didalam pemilihan restoran siap saji
dan lebih menyukai makan direstoran siap saji bersama dengan teman-temannya.
Pada proses pembelian, pengeluaran rata-rata sekali makan direstoran siap saji
mayoritas responden mengeluarkan sebesar Rp.10.000 ? Rp.15.000 dan jarak
antara rumah responden dengan restoran slap saji yang biasa dikunjunginya
terdekat sekitar 1-5 kilometer. Selanjutnya tempat restoran siap saji yang paling
sering dikunjungi, terbanyak di mall. Pada proses konsumsi, restoran siap saji
yang paling sering dikunjungi adalah Mc.Donald?s. Untuk melihat frekuensi
konsumsi responden pergi ke restoran siap saji dapat diihat bahwa 2-3 kali
sebulan menduduki peringkat pertama. Sedangkan untuk juinlah terbanyak
responden yang terakhir kali pergi kerestoran siap saji adalah 1 sampai 2 minggu
yang lalu.
Ketiga untuk perbandingan mean demografi terhadap tingkat kepentingan atnbut dapat
dilihat untuk ke-3 restoran slap saji ternyata perbandìngan mean demografi rata-
rata terjadi pada dimensi tangible (penataan didalam maupun diluar ruangan;
musik yang diperdengarkan; lokasi restoran; kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan; kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang
dipakal; dan kerapihan dan kebersihan penampilan dan karyawan yang
bertugas), dimensi reliability (harga yang terjangkau; variasi menu makanan; dan
rasa makanan yang enak), dim ensi responsiveness (kemampuan karyawannya
untuk cepat tanggap menyelesaìkan keluhan korisumen) , dimensi assurance
(karyawan dapat memberikan informasi menu dengan baik; dan pelayanan yang
sopan dan ramah), dimensi emphaty (memberikan pelayanan kepada semua
konsumen dengan tidak memandang status sosial dan lain-lain).
Keempat, faktor utama yang menunjukkan tingkat kepuasan oleh responden dalam
memilih restoran adalah mengenai masaiah pada dimensi reliability (rasa
makanan yang enak) dan dimensi assurance (pesanan sesuai dengan yang
diminta dan pelayanan yang sopan dan ramah).
Kelima, pada overall satisfaction ternyata mayoritas tmgkat kepuasan tertinggi
responden terbanyak pada Restoran McDonald?s, yang diikuti oleb Restoran
Wendy?s dan Restoran Kentucky Fried Chicken.
Keenam, Key Driver Analysis pada atribut-atribut pada masing-masing restoran siap saji
berbeda satu sama lain, sehingga atribut tiap restoran dipersepsikan pada tingkat
kepuasan yang berbeda oleh responden. Jumlah atribut tersebut adalah Wendy?s
(3 atribut), Mc.Donald?s (10 athbut) dan Kentucky Fried Chicken (4 atribut).
Ketujuh, Customer Satisfaction Index pada ke-3 restoran siap saji dimiliki oleh Restoran
McDonald?s. Hal ini berarti Restoran McDonald?s mempunyai tingkat kepuasan
tertinggi yang dipersepsikan oleh responden.
Kedelapan, Secure Customer Index terhadap ke-3 restoran siap saji yang tertinggi adalah
Restoran McDonald?s, diikuti oleh Restoran Wendy?s dan Restoran Kentukcy
Fried Chicken. Secure Customer Index Restoran Mcdonald?s tertinggi berarti
bahwa responden sangat berminat untuk terus mengunjungi, loyal dan sangat
merekomendasikan terbadap Restoran Mc.Donald.
Kesembilan, Quadrant Analysis untuk ke-3 restoran siap saji tersebut, rata-rata atribut
terletak pada Kuadran B (rata-rata masing-masing restoran memfliki 8 atribut)
dirnana atribut tersebut dianggap penting oleh konsumen dan konsumen merasa
puas dengan performance atribut-atribut tersebut.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Moreta Chatab
"ABSTRAK
Menjelang akhir tahun 1998 Pemerintah telah mengeluarkan kebijakai baru yaitu secara bertahap akan menghapus kebijakan tata niaga pupuk yang menuju kepada mekanisme pasar. Adanya deregulasi tata niaga pupuk akan memberikan keuntungan bagi para produsen pupuk. Dengan mengambil peluang ¡ni maka PT ?X? sebagai perusahaan pupuk yang berlokasi di Sumatera dan telah berproduksi selama 16 tahun berencana untuk memperluas pabrik yang telah ada yaitu disebut Proyek-1 dan akan membangun pabrik baru yang disebut Proyek-2 pada lahan yang sama.
Pada karya akhir ini akan dibahas mengenai studi kelayakan perluasan pabrik pupuk. Thesis ¡ni tidak hanya menganalisa aspek keuangan tetapi juga menganalisa aspek teknis dan pemasaran.
PT ?X? selalu memenuhi kewajiban pengadaan pupuk dalam negeri dan sekaligus memasarkan produknya kepasar internasional. Dengan dibebaskannya tata niaga pupuk sehingga harga pupuk akan mengikuti mekanisme pasar yang mana membuat PT ?X? lebih leluasa menjual produknya.
Produk yang akan dihasilkan dan pabrik baru ini adalah pupuk urea granular, berbeda dengan yang lama yaitu pupuk urea prill. Dari segi teknologi lebih efisien, lebih tahan banting baik terhadap kelembaban udara maupun tahan lama (tidak mudah hancur). Pemakai pupuk area granular ini adalah negara-negara dengan teknologi pertanian yang sudah tinggi seperti Thailand dan negara-negara Asia Timur Iainnya dan Australia. Melihat pasar diluar negeri yang ada dan memiliki prospek yang baik maka PT ?X? berencana akan membangun pabrik ini.
Setelah pengolahan dari data yang ada didapat NPV sebes US$ 29.475.400 dan IRR sebesar 12,56% artinya proyek ini layak untuk dijalankan. Setiap investasi tidak luput dari resiko. Proyek ìni sangat sensitif terhadap pergolakan harga jual pupuk tersebut. Oleh karena itu penulis melakukan analisa sensitivitas dengan simulasi monte carlo. Hasil yang diperoleh adalah NPV rata-rata sebesar US$ 21.131.550 dengan standar deviasi US$ 8.886.340, dengan confidence ¡nterval 95% diperkirakan NPV dari perluasan pabrik ¡ni berada antara nilai US$ 19,389.829 dan 22.873.274 Berhasil atau tidaknya proyek ini tergantung dari tenaga-tenaga pelaksana di lapangari nantinya. Walaupun dari hasil perhitungan diketahui telah memenuhi persyaratan untuk dilaksanakan tetapi jika tenaga pelaksana tidak profesional maka akan menyebabkan kegagalan."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Nila Chrisanty
"ABSTRAK
Musik merupakan salah satu produk yang selalu diciptakan dan dibutuhkan oleh semua orang di dunia, Perusahaan rekaman telah membuat musik dapat dipasarkan ke konsumen selama ini dengan mencari artis yang berkualitas, merekam musik dan akhirnya memasarkannya ke konsumen disertal kegiatan promosi. Kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan rekaman telah berjalan selama bertahun-tahun secara konvensional. Industri rekaman sendiri telah memasuki tahapan dewasa (mature) dimana produknya telah terstandarisasi, memiliki jangkauan pasar yang luas dan memiliki jumlah distribusi yang besar.
Namun lingkungan bisnis pada industri rekaman yang telah terbentuk tersebut terus mengalami perubahan yang diakibatkan adanya faktor-faktor yang membawa dampak positif maupun negatif bagi para perusahaan rekaman. Faktor utama yang telah mengubah tahapan sikius hidup industri rekaman tersebut adalah banyaknya produk bajakan yang melalui proses Counterfeit, Pirate dan Boot Legging yang berada di pasaran. Hal ini membuat produk serupa menjadi over-capacity sehingga dapat menimbulkan terjadinya perang harga. Keadaan ini diperburuk dengan adanya jenis faktor lain berupa teknologi telah menciptakan adanya internet yaitu salah satu media yang memiliki jaringan elektronik dengan menggunakan komputer. Internet tersebut selain membawa keuntungan bagi pemakainya berupa mempemudah dalam memperoleh akses untuk mendapatkan informasi maupun melakukan transaksi juga telah mempermudah terjadinya proses pembajakan karena belum adanya hukum (Cyberlaw) yang mengatur berbagal kegiatan yang dilakukan melalui internet.
PT. Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI) sebagai salah satu perusahaan rekaman besar di indonesia juga menghadapi perubahan lingungan bisnis yang ada. Strategi yang sebagian besar merupakan strategi yang diterapkan oleh pibak Sony Music pusat yang berada di New York telah membuat perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya secara baik selama ini. Namun dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, PT. SMEI harus dapat mereformulasikan kembali strategìnya.
Berbagai masalah yang timbul bagi perusahaan SMEI alcibat perubahan lingkungan tersebut antara lain adalah: over-capacity product yang dapat menyebabkan terjadinya perang harga, kegiatan pembajakan (konvensional maupun melalui Internet) yang terus mengambil market share dan profit yang dimiliki perusahaan serta semakin banyaknya pesaing baru yang menggunakan media internet dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
Karya akhir ¡ni berusaha melihat alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan berdasarkan resources based dan market based. Hal tersebut dilakukan dengan dasar keinginan untuk terus melakukan inovasi tanpa lepas dari kenyataan yang terjadi di pasarnya. Sehingga berbagai alat yang digunakan masih terkait dengan pasar dengan harapan pengembangan yang dilakukan pada kemampuan sumber daya perusahaan sejalan dan sesuai dengan keadan lingkungan pasar.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan perusahaan SMEI adalah melakukan Non Price Competition Strategy yang meliputi tindakan perluasan produk, pengembangan produk, perluasan pasar serta pengembangan pasar. Semua tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya peperangan harga antar pesaing. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah perluasan pasar dengan tetap melakukan kegiatan promosi secara konsisten pada berbagai media termasuk media internet secara maksimal, pengembangan produk dengan cara memasarkan produknya kedalam bentuk (features) baru yaitu MP3 (piringan yang mampu memuat puluhan file musik), mengembangkan pasar dengan cara memenuhi semua segmen konsumen yang ada serta memiliki semua artis yang mewakili setiap jenis rnusik yang ada dan yang terakhir adalah memperluas produk dengan cara menawarkan suatu bentuk produk MP3 kepada konsurnen lainnya yang relevan seperti konsumen elektronik dan komputer.
Sedangkan untuk memerangi kegiatan pembajakan dalam bentuk kaset atan CD, pihak SWEET dapat terus serta dalam kegiatan penerapan Undang-Undang HAKI dengan pihak pemerintah serta melakukan berbagai kampanye tentang kesadaran menerapkan UU HAKI kepada masyarakat, Cyberlaw, yang sedang melalui proses penyusunan, juga akan menjadi pelindung perusahaan dalam melakukan kegiatannya melalui media internet.
Dalam mempertahankan keunggulan bersaingnya, pihak SWEET dapat terus menerapkan sistem manajemen yang baik dan fair kepada para artis maupun organisasinya sehingga artis yang merupakan assets perusahaan rekaman akan terus terjaga kualitas maupun keloyalannya. Brand produk juga tetap dijaga dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk serta menjalin hubungan yang balk dengan konsumen.
Sedangkan untuk mengatasi keadaan persaingan dengan para pemain baru yang menggunakan media internet untuk melakukan kegiatan operasionalnya, pihak SMEI dapat melakukan tindakan bekerjasama dengan berbagai perusahaan Dot.Com yang ada contohnya MP3.Com untuk melakukan pendistribusian file musiknya melalui proses Down-Loading dengan pembayaran yang sesuai saat Cyberlaw telah diterapkan secara pasti oleh pihak yang berwenang. Proses pendistribusian melalui internet ¡ni merupakan salah satu jenis jalur distribusi baru yang dapat digunakan perusahaan. Namun hal ini juga harus didukung dengan adanya Complementasy Assets berupa assets physical yang menunjang (hardware & infrastruktur), kemampuan organisasi perusahaan (SDM) serta kemampuan mengelola dengan sistem kinerja yang baru."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chanty Chaerany
"ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan bank untuk tetap dapat memiliki keunggulan bersaing, di mana hal ini membutuhkan komitmen yang tinggi dari karyawan bank yang bersangkutan. Komitmen yang tinggi dari karyawan akan tercapai jika karyawan telah merasakan kepuasan kerja.
Dalam menilai kepuasan kerja karyawan ini penulis menggunakan lima aspek pengukur kepuasan kerja, yaitu tiga aspek kerja yang tergolong dalam maintenance factors, yang terdiri dari aspek supervisi, aspek rekan kerja dan aspek imbalan serta dua aspek kerja yang tergolong dalam motivational/hygiene factors, yang terdiri dari aspek ?pekerjaan itu sendiri? dan aspek promosi.
Sìkap (attitude) karyawan terhadap kelima aspek pengukur kepuasan kerja ini bisa jadi ikut dipengaruhi oleh status perkawinan mereka. Mereka yang berstatus ?menikah? umumnya memiliki tanggung jawab kepada keluarga yang lebih besar ketimbang karyawan yang berstatus ?belum menikah?. Hal ini akan berdampak pada tindakan (action) yang akan dilakukan oleh karyawan atas kepuasan kerja yang mereka rasakan.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, di mana 59 orang di antaranya berstatus ?belum menikah? dan 41 orang di antaranya berstatus ?menikah? diperoleh temuan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara karyawan yang berstatus ?menikah? dengan karyawan yang berstatus ?belum menikah? Satu-satunya perbedaan yang cukup signifikan antara karyawan yang berstatus ?menikah? dan ?belum menikah? terlihat dari sikap mereka terhadap adanya peluang untuk menggunakan dan mengembangkan keahlian dan pengetthuan yang dimiliki. Dalam hal ini, karyawan yang berstatus ?menikah? merasa puas terhadap hal ini, sementara karyawan yang berstatus ?belum menikah? cenderung merasa agak puas terhadap hal ini. Meskipun hampir tidak terdapat perbedaan sikap yang nyata antara kedua kelompok karyawan, namun dari penelitian ¡ni dapat dilihat bahwa karyawan yang berstatus ?menikah? cenderung memiliki sikap yang lebih positif ketimbang karyawan yang berstatus ?belum menikah?.
Pada kelompok karyawan yang berstatus ?menikah? terlihat bahwa pada umumnya karyawan pria yang berstatus ?menikah? memiliki sikap yang lebih positif terhadap aspek supervisi, rekan kerja dan aspek ?pekerjaan itu sendiri?, namun memiliki sikap yang lebih rendah pada aspek imbalan dan promosi ketimbang karyawan wanita yang berstatus ?menikah?. Sementara, pada kelompok karyawan yang berstatus ?belurn menikah? terlihat bahwa karyawan wanita cenderung memiliki sikap yang lebih positif untuk semua aspek pengukur kepuasan kerja ketimbang karvawan pria.
Meskipun umumnya karyawan merasa puas dengan tiga aspek dari lima aspek pengukur kepuasan kerja, yaitu aspek supervisi, rekan kerja dan aspek ?pekerjaan itu sendiri?. namun kondisi ini tidak dapat dikatakan bahwa karyawan telah merasakan kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karyawan masih memiliki sikap yang tidak terlalu positif terhadap aspek imbalan, pada hal aspek ini termasuk maintenance factors, di mana ketidakberadaan faktor ini dapat menyebabkan ketidak puasan kerja (job dissatifaction). Dalam hal ini karyawan umumnya juga memiliki sikap yang tidak terlalu positif dengan aspek prornosi.
Rendahnya sikap karyawan terhadap aspek imbalan dan aspek promosi Iebjh banyak disebabkan oleh karena karyawan merasakan adanya unsur ketidakadilan dalam pemberian kompensasi dan keputusan promosi. Di samping ¡tu, karyawan juga merasa bahwa tunjangan yang mereka terima belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan mereka. Selain rendahnya sikap karyawan terhadap aspek imbalan dan promosi, dan hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa mereka kurang merasakan adanya dukungan dari atasan kepada mereka untuk belajar serta adanya perasaan yang tidak terlalu positif dengan perbedaan yang dimiÍiki oleh rekan keja."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boetarboetar, Bob Eddy Robert P.
"The objective of this study is to examine a company?s value based on a comprehensive earning model which is constructed before valuation method is applied. There is an urgent need to construct such a comprehensive model to grab its true value. The earning model that is constructed must accommodate up to date information and recent development of the company being studied.
The quest to build the model take us to the study of company?s environment, internal & external (cocoa industry), which will be useful in the process of obtaining pieces by pieces information that is going to be included in the model.
An cocoa industry and company analysis basically was intended to identify some important characteristics of the industry as well as to identify some company?s comparative advantage position in the industry as well to find out reasons and justifications for assumptions that are set in the earning model. Subsequent to industry of cocoa processing and company analysis is done, the next is to establish a framework for company?s financial analysis which will be followed by the prospective analysis. We discuss not only the historical financial figure analysis but also financial prospective framework analysis. Prospective analysis means that an earning forecasting model will serve as the forecasting."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fais Batok
"ABSTRAIT
Le rôle de l?industrie de ciment est important dans le dévelopement de certains secteurs d?activités en Indonésie. PT. Indocement TP en tant que gros producteur du ciment en Indonésie, dispose de capacité de production 13 millions tonnes/an et couvre 20 % de la part de marché national.
Cette entreprise produit plusieurs type de ciment entre autre du ciment de type Portland I, Il, IV, oil wheel cement et du ciment Pozzolan.
Dans t? industrie de ciment en Indonésie, les problémes importants se passe souvent au systéme de transport auquel PT. Indocement TP subit également ces problémes. Elle dépense 14 % de prix de vente pour le coût de transport. C?est pourquoi la réalisation de ce stage s?appuie sur des activités du systéme de transport interne (transportation des matièrer primières) et de transport externe ( distribution du ciment sur le marché).
Dans le systéme de transport interne (transportation des matiéres premières), ¡e probtéme principal est la désharmonie de fenction entre des appareils de chargement (wheel loader) et des appareils de transport ( dump truck).
Afin de resoudre ce probléme, ce rapport analyse la duration de rotation moyenne sur des appareils de transport, sur sa productivité et son facteur équilibré ( match factor).
Dans le systéme de transport externe ( distribution de ciment sur le marché), les problémes se posent sur la limite de capacité des appareils de chargement à cause de la limite des facilités d?Infrastructures ( accés routier ) et La limite de facilités de débarquement de ciment au port. La solution que ce rapport essaie de proposer est de faire une analyse sur la possibilité de développement d?un stockage à Cigading et à Padalarang ainsi de proposition de développement des appareils de débarquement au port Tanjung Priok.
Ce rapport de stage presente sa composition lors de l?analyse sur ¡?efficacité du systéme de transport interne et externe, description généralle, J?analyse sur des actiivités du systéme de transport, identification des problémmes et son analyse ainsi que ¡a conclusion de tous ces problèmes.

ABSTRACT
The role of cement industrie is significant in development some sectors activities in Indonesia. PT Indocement TP as a large producer of cement in Indonesia, lays out of output 13 tons million / year and covers 20 % on behalf of national market. This company produces several type of cement amongst other things cement of the type Portland I, Il, 1V, oil wheel cement and Pozzolan cement.
In the cement industry in Indonesia, the significant problems often occurs to the system from transport to which PT Indocement TP also undergoes these problems It expenditure 14 % of selling price at the cost of transport. It is why the realization of this training course emphasize on activities of the system of internal transport (transportation of the raw materials) and of external transport (distribution of cement on the market). in the system of transport interns (transportation of the first materials), the principal problem is the disharmonie of fonction between fiel loading machines (wheel loader) and mode of transport (dump truck). In order to result this problem, this report/ratio analyzes the duration of average rotation on mode of transport, its productivity and its balanced factor (match Factor).
In the system of external transport (distribution of cement on the market), the problems are posed on the limit of facilities of infrastructures (acces road) and the limit of facilities of cement unloading to the port. The solution that this report/ratio tries to propose is to make an analysis on the possibility of development of a stockage in Cigading and Padalarang thus of proposal for a development of the mode of unloading to the Tanjung Priok port.
This report/ratio of training course presente its composition at the time of the analyse on the effectiveness of the system of internal and external transport, general description, the analyse on activities of the system of transport, identification of the problems and its analysis as well as the conclusion of all these problems."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Baratha
"Proses pertukaran yang terjadi antara pemasar dengan konsumen teijadi akibat adanya kebutuhan dan keinginan dan korisumen yang diresponi oleb pemasar melalui strategi dan program pemasaran Terdapat faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh pemasar agar strategi dan programnya tersebut dapat tenlaksana dengan baik. Faktor-faktor tersebut adalah: faktor lingkungan dan faktor individu. Kedua faktor ini akan mempengaruhi proses pengolahan informasi, motivasi, personaliti, pembentukan attitude and belief dan akhirnya tindakan membeli.
Di dalam faktor individu terdapat sub faktor budaya dan di dalam budaya terdapat faktor Agama. Segmentasí dengan dasar agama konsumen perlu dilakukan. Terbukti dalam 2 tahun terakhir ini telah terdapat 51 perusahaan di Indonesia yang membidik target pasarnya dengan dasar segmentasi menunit agama (Islam). Kemajuan yang begitu pesat ini harus didukung dengan sebuah peneitian agar mampu menciptakan strategi bersaing yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latar belakang agama konsumen dalam proses pemilihan produk / jasa. Kategori produk yang diambil adalalah makanan kecil dan obat obatan sedangkan untuk jasa dipilih rumah sakit. Lebih spesifik, penelitian ini bertujuan melihat prnses pengolahan informasi, pembentukan sikap dan keyakinan konsunien tethadap ketiga produk/jasa di atas.
Hipotesa yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
Hl. Latar belakang agama mempengaruhi proses pentiuihan produk o!eh konsumen.
H2. Semakin taat konsumen terhadap agamanya, seinakin besar pertimbangan oritentasi agamanya dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli.
H3. Terdapat perbedaan pertirnbangan orientasi agama untuk high involement goods dengan low involvement goods dalam proses pengambilan keputusan konsumen.
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah riset deskriptif Sumber data primer didapat dan hasil survel dengan wawancara langsung. Data sekunder dan hasil studi literatur. Kuesioner disebar kepada 150 responden yang berada di kota Jakarta dan termasuk pada kelas atas dalam strata ekonomi Metode pemilihan sampling yang digunakan adalah stratified random sampling.
Hal yang utama path kuesioner adalah faktor-faktor yang ada path sebuah produk dan jasa yang sering menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli. Faktor-faktor tersebut dibandingkan dengan pertimbangan agama konsumen. Diukur melalui skala 5 untuk mengetahui faktor mana yang lebih diutamakan oleh konsumen. Selain itu, dalam kuesioner juga diukur tingkat ketaatan konsiunen terhadap agamannya.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS v9. Metode metode yang digunakan adalah: Analisa crosstabulation, means. Kemudian dilanjutkan dengan uji statistik chi-square dan ANOVA.
Hasil dan analisa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Latar belakang agama mempengaruhi proses pemilihan produk oleh konsumen untuk produk makanan kecil dan obat-obatan.
2. Latar belakang agama tidak mempengaruhi proses pemilihan rumah sakit oleh konsumen.
3. Tingkat ketaatan konsumen tidak menambah pertimbangan orientasi agamannya dalam proses pemilihan produk oleh konsumen.
4. Terdapat perbedaan pertibangan orientasi agarna untuk low involvement goods dengan high involvement goods dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Konsumen
Islam, semakin rendah tingkat keterlibatan mereka dalam suatu produk semakin tinggi pertimbangan orientasi agamanya, dan sebaliknya. Tetapi hal ¡ni tidak terjadi bagi konsumen Kristen atau katolik.
Dari hasil kesimpulan tersebut maka sebagai rekomendasi pemasarannya adalab latar belakang agama konsumen dan orientasi agama sangat penting untuk dijadikan dasar bagi segmentasi pasar, pengembangan strategi promosi, positioning product. dan mernaksimalkan kepuasan pelanggan."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrahesti
"Penetapan premi asuransi yang wajar harus dibuat dengan melakukan evaluasi data Pengalaman masa lalu. Salah salu 1ata peqgaJatnn mna lalu yang perlu dievaluasi dalah data Pengalaman klaim. Penghitungan yang tepat dan total klaim yang terjadi, yang terdiri dan kiaim yang telah dibayar dan cadangan klaim, perlu dilakukan sebagsi dasar dan pembuatan tarif untuk penode yang akan datang. Di sini peran aktuaris sangat penting yaitu dalam hal penghitungan cadangan klaim/kerugian (loss reservlng) dan pembuatan tarif (ratemaklng).
Dalam penetapan cadangan, perlu diperhatikan keterlamban dari pembayaran klaim. Keterlambatan pelaporan dan pembayaran klaim merupakan salah satu sebab perluya ketersediaan cadangan kiaim IBNR (Incurred But Not Reported) yang cukup memadai untuk memenuhi kewajiban di masa datang. Salah satu cara untuk mengestimasi cadangan kiaim IBNR adalah dengan menggunakan credibility theory. Credibility merupakan suatu konsep yang mendasari berkembangnya ilmu aktuaria dalam industri asuransi kerugian. Dalam perkembangannya, credibility untuk cadangan kiaim IBNR menjadi penting karena beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk pengambilan keputusan manajemen perusahaan. Cadangan yang cukup tinggi akan menyulitkan pembuatan tarif, oleh bagian produkdi (product pricing), tarif yang tinggi akan susah dijual; oleh CEO, profit yang diharapkan tidak akan tercapai; oleh pemerintah, pajak yang kecil akan dipertanyakan. Sebaliknya jika dibuat rendah, maka dikhawatirkan tidak akan cukup memenuhi kewajiban di masa datang. Dalam karya akhir ini, penentuan estimasi cadangan klaim IBNR dengan credibility theory dilakukan dengan metode yang dikemukakan oleh De Vylder [1982]. Penelitian dilakukan pada PT Asuransi Kerugian XYZ yang merupakan salah satu market leader di industri asurasi kerugian Indonesia. Dengan menggunakan credibility theory, dapat diperoleh hasil estimasi cadangan klaim IBNR dengan tingkat kewajaran yang lebih baik dibandingkan dengan metode pencadangan lainnya sehingga dapat digunakan untuk kepentingan strategis perusahaan di masa yang akan datang."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairiko Asrul
"Bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagal alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi tersebut, bank sering pula disebut sebagal lembaga kepercayaan. Oleh sebab itu, bank hams mampu beroperasi dengan baik, dengan pengelolaan assets dan liabilities secara profesional serta menerapkan strategi strategi jangka pendek maupun jangka panjang, hal ini membuat bank dapat memelihara tingkat kesehatannya sehingga semua kriteria bank yang sehat menurut Bank Indonesia dapat tercapai.
Karya akhir ini bermaksud untuk menganalisa performance dan profitabilitas PT. Bank Unibank, Tbk dengan pendekatan Asset Liability Management . Data- dat a yang digunakan berupa balance-sheet, income statement, serta data pendukung lainnya. Dalam menganalisa data tersebut digunakan gap analysis dengan tujuan untuk melihat sensitivitas komponen assets dan liabilities yang nilainya dipengaruhi oleh tingkat bunga. Untuk mengukur profitabilitasnya digunakan DuPont Earning Analysis sedangkan penilaian tingkat kesehatan bank berupa likuiditas dan capital adequacy ratio digunakan aturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral.
Dari hasil gap analysis terlihat bahwa selama tiga bulan, yaitu Maret, April, dan Mel terjadi gap positif (RSA>RSL). Berarti jika tingkat bunga naik makaprofit increase dan sebaliknya profit decrease jika tingkat bunga turun. Oleh sebab ¡tu, perlu dilakukan immunization agar return yang diperoich sesual dengan yang diharapkan.
Hasil DuPont earning analysis menunjukkan bahwa profitabilitas bank meningkat dan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi ekonomi Indonesia dimana telah bergeraknya roda perekonomian. Tingkat kesehatan bank, yaitu likuiditas belurn mencapai hasil yang maksimal karena belum terpenuhinya ketentuan dan Bank indonesia sedangkan pemenuhan kecukupan permodalan (CAR) yang dicapai oleh Unibank cukup balk walaupun masih terdapat CAR yang kurang pada bulan tertentu.
Agar value ofthe bank maksimal maka pihak manajemen perlu melakukan kontrol yang ketat terhadap maturity setiap komponen neraca dilanjutkan dengan repricing sehingga semua perubahan tingkat bunga yang terjadi dapat diantisipasi. Pengelolaan dan pengawasan dana hams dilakukan secara profesional agar dapat menjadi bank yang sehat dan dipercaya oleh masyarakat."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>