Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khristian Anton Hartono
Abstrak :
Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap kemampuan denitrifikasi in situ pada bioreaktor landfill yang berisikan sampah berumur 2 tahun (R2) dan 4 tahun (R4) dengan 3 titik ketinggian sampling pada bioreaktor landfill (#1,#2,#3) yang menggambarkan distribusi kemampuan denitrifikasi pada bagian atas, tengah, dan bawah bioreaktor landfill. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui umur sampah yang paling efektif serta pengaruh ketinggian sampah terhadap proses denitrifikasi in situ yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sampah berumur 2 tahun (R2) memiliki kemampuan reduksi nitrat yang lebih besar dibandingkan sampah berumur 4 tahun (R4). Untuk kemampuan reduksi nitrat pada ketinggian sampah yang berbeda, menunjukkan pola yang tidak sama pada kedua bioreaktor (R2 dan R4), hal ini dapat diakibatkan karena kurang meratanya sebaran kandungan material organik pada bioreaktor landfill.
In this research, done observation ability of denitrification at landfill bioreactor with refuse was 2 years old ( R2 ) and 4 years ( R4 ) by 3 points the height of sampling at bioreactor landfill ( # 1, # 2, # 3 ), which describing the distribution ability of denitrification, in the upper, middle, and lower part of bioreactor landfill.The purpose of this research is to find out the age of refuse which most effective as well as the influence of the height of refuse against the process of denitrification. The result showed, that refuse?s 2 years old ( R2 ) has higher ability to the reduction of nitrate than refuse?s four years old ( R4 ).To the ability of the reduction of nitrate at an altitude of refuse different, shows the pattern that is not the same in both bioreactor ( R2 and R4 ), this could arise because of lacking evenly distributed to scatter the content of organic material in bioreactor landfill.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwi Hartono
Abstrak :
"ABSTRAK
" Perubahan penggunaan tanah pada hakikatnya bersifat dinamis. Demikian pula halnya yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Diberlakukannya UU No. 32 tentang Otonomi Daerah tentunya dapat memberikan dampak terhadap perubahan penggunaan tanah. Dari segi kuantitas terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara masa sebelum dengan masa sesudah diberlakukannya. Fakta fisik wilayah, aksesibilitas, serta kepadatan penduduk, ternyata juga dapat mempengaruhi perubahan penggunaan tanah yang terjadi. Penggunaan tanah pertanian merupakan penggunaan tanah yang paling besar mengalami perubahan pada periode 1996-2004, sedangkan pada periode 2004-2011 penggunaan tanah hutan dan semak merupakan penggunaan tanah yang paling besar mengalami perubahan. Penggunaan tanah terbangun merupakan penggunaan tanah yang memberikan tekanan pada kedua periode tersebut. Hasil analisis memperlihatkan bahwa penggunaan tanah terbangun cenderung bergerak ke arah selatan, timur dan timur laut. "
" "ABSTRACT
" The change of land use basically is a dynamic transformation. This is what similarly happens in Kulon Progo Regency. The enactment of Constitution No. 32 about Regional Autonomy can certainly make an impact to land use change. In terms of quantity there is a significant difference between the period of before and after constitution enactment. Physical facts of the region, accessibility, and population density, can also affect the land use change that occur. The use of agricultural land encountered the most substantial changes in the period of 1996-2004, while in 2004-2011 this major changes took place in forest land and bushes. Buildings and constructions, or any other urban land use were the factors which put pressure on the two period. Based on the analysis result, it shows that urban land use tends to move to the south, east and northeast.
Universitas Indonesia, 2013
S65725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisa Marin Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku sehat merupakan salah satu hal penting yang dapat membantu penyintas kanker untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat faktor apa saja yang dapat memengaruhi intensi berperilaku sehat penyintas kanker. Berdasarkan Health Action Process Approach (HAPA), intensi berperilaku sehat dipengaruhi oleh self-efficacy dan outcome expectancies (Schwarzer dan Luszczynska, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Intention untuk mengukur intensi berperilaku sehat sebagai variabel terikat Health Specific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) untuk mengukur self-efficacy berperilaku sehat sebagai variabel bebas I, dan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) untuk mengukur outcome expectancies sebagai variabel bebas II. Penelitian ini dilakukan pada 90 orang penyintas kanker usia 15-50 tahun di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya di pulau Jawa melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Berdasarkan teknik analisis Regresi Linear, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-efficacy berperilaku sehat terhadap intensi berperilaku sehat pada penyintas kanker (b= 0,888, p<0,01). Hal yang sama juga terjadi pada variabel outcome expectancies, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara outcome expectancies terhadap intensi berperilaku sehat pada penyintas kanker (b= 0,728, p<0,01).
ABSTRACT
Health behavior is one of the most important thing that can help cancer survivors to increase their quality of life. Therefore, researcher came up with the idea of a study that can determine health behavior intention of cancer survivors. According to Health Action Process Approach (HAPA), self-efficacy and outcome expectancies are the predictors of health behavior intention (Schwarzer and Luszczynska, 2008). This is a quantitative study using The Health Behavior Intention to measure health behavior intention as the dependent variable (DV) , Health Specific Behavior Self-Efficacy Scale (HSBSES) to measure health behavior self-efficacy as the independent variable (IV1), and Life Orientation Test-Revised LOT-R to measure outcome expectancies as the independent variable (IV2). Participants are 90 cancer survivors, age between 15-50 years old, lived in Jabodetabek and the other city of Java, selected by purposive and snowball sampling techniques. The result indicate that health behavior self-efficacy (b= 0,888, p<0,01) has a positive and significant impact on cancer survivor’s health behavior intention. In addition, outcome expectancies also has a positive and significant impact on cancer survivor’s health behavior intention (b = 0,728, p<0,01).
2016
S64372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregy Aditya Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan bank konvensional dan bank syariah di Indonesia dengan menggunakan regresi logistik. Data dalam penelitian ini terdiri dari 107 bank umum konvensional dan 11 bank umum syariah Indonesia selama periode 2011-2014. Rasio FBI dan LDR digunakan sebagai indikator model bisnis. Rasio CIR dan OC digunakan sebagai indikator efisiensi. Rasio LLP dan NPL digunakan sebagai indikator kualitas aset. Rasio ROA, ETA, dan nilai ZSCORE digunakan sebagai indikator stabilitas. Hasilnya adalah bank konvensional dan bank syariah di Indonesia berbeda dilihat dari indikator model bisnis, efisiensi, kualitas aset, dan stabilitas. Bank konvensional lebih efisien dan memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan bank syariah, namun bank syariah memiliki kualitas aset yang lebih baik dan juga lebih stabil.
ABSTRACT
This study compares conventional and Islamic banks in Indonesia by using logistic regression. The data in this study consist of 107 conventional commercial banks and 11 islamic commercial banks in Indonesia during period of 2011-2014. FBI and LDR ratio are used as indicator of business model. CIR and OC ratio are used as indicator of efficiency. LLP and NPL ratio are used as indicator of asset quality. ROA, EAR, and ZSCORE score are used as indicator of stability. The results are conventional and Islamic can be distinguished by business model, efficiency, asset quality, and stability indicators. Conventional banks are more efficient and more profitable than Islamic banks, but Islamic banks have better asset quality and more stable.
2016
S65121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iedwina Difananda Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kepastian hukum dalam penerapan manajemen agunan pada sistem pembiayaan resi gudang. Fokus dari penelitian ini adalah mengenai manajemen agunan dan perbandingannya dengan jaminan resi gudang yang di atur dalam Perjanjian Manajemen Agunan Collateral Management Agreement , mekanisme dari manajemen agunan dalam penerapannya pada studi kasus di Bank CIMB Niaga, serta perlindungan hukum bagi Bank sebagai Kreditur sekaligus Pemegang Hak Jaminan atas Resi Gudang yang dilihat dari sisi Perundang-undangan dan Perjanjian Manajemen Agunan Collateral Management Agreement . Pembahasan dilakukan melalui studi kepustakaan dan pendekatan komparatif yang bersifat yuridis-normatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang utama dari jaminan Resi Gudang dengan Perjanjian Manajemen Agunan yaitu jaminan Resi Gudang timbul karena adanya perjanjian yang menimbulkan hak preferen sedangkan Perjanjian Manajemen Agunan juga merupakan perjanjian namun tidak menimbulkan hak preferen karena bukan merupakan jaminan. Sementara itu dalam penerapan Manajemen Agunan Collateral Management Agreement pada Sistem Resi Gudang sebagai jaminan di Bank CIMB Niaga memberikan suatu kepastian hukum yang di dukung dengan peraturan-peraturan terkait seperti perundang-undangan datau peraturan kebijakan internal Bank dan perjanjian-perjanian tambahan agar lebih membuat kedudukan Bank sebagai kreditur sekaligus penerima Hak Jaminan atas Resi Gudang terlindungi.
ABSTRACT
This thesis discusses the application of collateral management on warehouse receipt system. This thesis is focusing on collateral management and comparison between warehouse receipt guarantee and the Collateral Management Agreement, mechanism of collateral management in the case study at Bank CIMB Niaga and legal protection for the Bank as Creditor and the Holder of the Warehouse Receipt that seen from the side of Law in Indonesia and Collateral Management Agreement. The discussion conducted through literature study and comparative approach. This research form is normative juridical. This thesis concluded that there is major difference between warehouse receipt guarantee and collateral management agreement that warehouse receipt guarantee exist because there is an agreement that gives the preference right while collateral management agreement is also an agreement but doesn rsquo t give the preference right because it is not a guarantee. Meanwhile, in the application of Collateral Management Agreement on Warehouse Receipt System as a guarantee in Bank CIMB Niaga provides a legal certainty supported by related regulations such as internal data regulation, legislation, and additional agreements to make more the position of the Bank as the creditor as well as the holder of the Warehouse Receipt is protected.
2017
S68807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Tri Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih telah merambah pada dunia wahana kendaraan. Hal ini dibuktikan dengan diterapkannya sistem tanpa awak (Unmanned Control) pada wahana kendaraan. Tujuan diciptakannya sistem tanpa awak yaitu untuk menjelajahi area yang memiliki risiko tinggi atau tidak dapat lagi dijangkau oleh manusia. Untuk wahana kendaraan di bawah permukaan air dengan sistem tanpa awak disebut juga Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). Kategori Underwater ROV yang paling banyak dikembangkan saat ini antara lain kategori Mini dan General. Pada kategori tersebut rata-rata memiliki dimensi yang besar dan berat sehingga cukup sulit untuk dibawa ke mana-mana. Penggunaan Underwater ROV juga akan lebih memudahkan khususnya ketika melakukan pekerjaan inspeksi lambung kapal di bawah permukaan air dan menghindari risiko yang ada. Oleh karena itu penelitian ini mengembangkan prototipe awal Micro Class Underwater ROV yang memiliki ukuran yang kecil, ringan, sistem elektrikal yang ringkas dan murah (low cost) tanpa mengurangi fungsinya sebagai penginspeksi lambung kapal dari desain sampai manufaktur serta menguji performanya yang meliputi kekedapan, kestabilan dan kemampuan geraknya. Penelitian ini dilakukan dengan cara merancang dan merakit komponen mekanikal dan elektrikal, merancang program dan algoritma untuk mengontrol prototipe lalu dilanjutkan dengan pengambilan data dan analisis performa. Prototipe tersebut memiliki tipe closed-frame dengan massa total 3,7 kg dan kedap hingga kedalaman 2,5 meter serta dapat stabil kembali ke posisi semula dalam waktu 1,25 detik ketika diberi gangguan luar. Prototipe tersebut memiliki kecepatan rata-rata gerak maju sebesar 0,31 m/s dan gerak mundur sebesar 0,273 m/s. Kecepatan rata-rata gerak rotasi kiri sebesar 0,378 m/s dan gerak rotasi kanan sebesar 0,401 m/s. Kecepatan rata-rata gerak resurface tanpa throttle pada kedalaman 0,5 meter sebesar 0,188 m/s, kedalaman 0,75 meter sebesar 0,184 m/s dan kedalaman 1 meter sebesar 0,187 m/s. Kecepatan rata-rata gerak resurface dengan throttle pada kedalaman 0,5 meter sebesar 0,351 m/s, kedalaman 0,75 meter sebesar 0,309 m/s dan kedalaman 1 meter adalah sebesar 0,283 m/s. Kecepatan rata-rata gerak dive pada kedalaman 0,5 meter adalah sebesar 0,145 m/s, kedalaman 0,75 meter adalah sebesar 0,138 m/s dan kedalaman 1 meter adalah sebesar 0,151
ABSTRACT
Technological developments that are increasingly sophisticated have penetrated the world of vehicle rides. This is evidenced by the implementation of an Unmanned Control system on vehicle rides. The purpose of creating an unmanned system is to explore areas that have high risk or can no longer be reached by humans. For vehicles underwater with an unmanned system called Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). The most developed Underwater ROV categories currently include Mini and General categories. In this category, the dimensions are large and heavy, making it difficult to carry around. The use of Underwater ROV will also make it easier, especially when carrying out inspections of ship hulls below the water surface and avoiding existing risks. Therefore, this study developed an initial prototype of Micro Class Underwater ROV that has a small, lightweight, compact electrical system and low cost without reducing its function as a hull inspector from design to manufacturing as well as testing its performance which includes tightness, stability and mobility. This research was conducted by designing and assembling mechanical and electrical components, designing programs and algorithms to control prototypes and then proceed with data retrieval and performance analysis. The prototype has a closed-frame type with a total mass of 3.7 kg and impermeable to a depth of 2.5 meters and can be stabilized back to its original position in 1.25 seconds when given outside force. The prototype has an average speed of forward motion is 0.31 m/s and a backward motion is 0.273 m/s. The average speed of left rotational motion is 0.378 m/s and right rotational motion is 0.401 m/s. The average speed of resurface motion without throttle at 0.5 meter depth is 0.188 m/s, 0.75 meters depth is 0.184 m/s and 1 meter depth is 0.187 m/s. The average speed of resurface motion with throttle at a depth of 0.5 meters is 0.351 m/s, 0.75 meters depth is 0.309 m/s and 1 meter depth is 0.283 m/s. The average speed of dive motion at a depth of 0.5 meters is 0.145 m/s, a depth of 0.75 meters is 0.138 m/s and a depth of 1 meter is 0.151 m/s.

 

S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Wahyulianti Hartono
Abstrak :
Masalah gangguan otot rangka masih menjadi masalah besar di tempat kerja berhubungan dengan kesehatan pekerja pada beberapa negara di dunia. Salah satu penyebab umum gangguan tersebut yaitu terkait dengan aktivitas manual handling. Berdasarkan hasil tinjauan awal di PT Evonik Sumi Asih ditemukan masih banyak melibatkan kegiatan manual handling pada proses produksinya, salah satunya pada tahap packing produk. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan packing mungkin berisiko bagi pekerja dalam mengalami gangguan otot rangka. Penelitian ini menganalisis makna interaksi faktor ergonomi yang terlibat pada tiap aktivitas dalam tahap packing. Desain studi yang digunakan bersifat deskriptif dan eksploratif dengan pendekatan analisis kualitatif. Hasil pengukuran faktor ergonomi, observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa aktivitas packing produk dapat dikatakan fitting the man to the job. Hal ini dikarenakan 3 dari 5 aktivitas berisiko disebabkan oleh interaksi dari postur tubuh janggal (faktor manusia), gerakan berulang dan lama durasi aktivitas, beban produk yang berat, tinggi peralatan yang tidak sesuai (faktor pekerjaan) dan temperatur area kerja yang tidak nyaman (faktor lingkungan). Salah satu rekomendasi peneliti yaitu menggunakan peralatan seperti output flaker, meja, timbangan dan conveyor dengan desain tinggi yang lebih menyesuaikan pada antropometri pekerja. ......One of the common causes of the disorders is related to manual handling activity. The preliminary results found in PT Evonik Sumi Asih shown that there are numerous of manual handling activity involved in production process persistently, amongst them is during the packing stage. This indicates that the workers are prone to be exposed to the risk of musculoskeletal disorders during the packing stage. This study analyzing meaning of ergonomic factors interactions involving in each activity during the packing stage. A descriptive and explorative with qualitative data analysis technique is being used as design study in this thesis. The results from the measurement of ergonomic factors, field observation and document review were shown that the packing stage is fitting the man to the job. 3 out of 5 activity is risky and caused by interaction of awkward postures (human factor), repetitive movements and duration of activity, heavy products load, inappropriate equipment height (workload factor) and uncomfortable work area temperature (environmental factors). The researchers recommendation is to using equipment such as output flaker, table, scale and conveyor with height design is more suitable for the worker anthropometry.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaviota Hartono
Abstrak :
Latar Belakang: Berbagai penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa kurkumin memiliki sifat hepatoprotektif sehingga memungkinkannya untuk mengobati banyak jenis penyakit hepar. Meskipun kurkumin aman dan mempunyai banyak aktifitas biologis, penggunaan kurkumin belum dapat digunakan secara komersil sebagai obat terapeutik karena tingkat absorbsi, stabilitas, dan bioavailabilitas yang rendah serta metabolisme kurkumin yang cepat. Berhubung studi mengenai efek pengurangan ukuran partikel untuk meningkatkan distribusi jaringan belum dilakukan sepenuhnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apabila peningkatan konsentrasi kurkumin di jaringan hepar dapat dilakukan dengan menggunakan nanopartikel.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian in vivo pada tikus. Tikus dirandomisasi menjadi 2 kelompok, masing-masing 5 ekor yang mendapatkan kurkumin konvensional 500 mg/kgBB atau nanokurkumin 500 mg/kgBB dosis tunggal secara oral. Sampel hati diambil setelah 3 atau 4 jam setelah pemberian obat dan konsentrasi kurkuminnya dikuantifikasi menggunakan UPLC-MS/MS.Hasil: Konsentrasi nanokurkumin lebih tinggi daripada konsentrasi kurkumin konvensional di jaringan hepar setelah 3 jam dan relatif lebih tinggi setelah 4 jam. Pada 3 jam, konsentrasi rerata nanokurumin (33.1934 ng/mg) adalah lebih dari 7 kali lipat dibandingkan konsentrasi rerata kurkumin (4.5189 ng/mg) dan bermakna secara statistik (p = 0.047). Pada 4 jam, konsentrasi rerata nanokurumin (11.8725 ng/mg) hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan konsentrasi rerata kurkumin (11.6352 ng/mg) dan tidak bermakna secara statistik (p = 0.251).Konklusi: Pemberian nanokurkumin secara oral menghasilkan konsentrasi kurkumin yang lebih tinggi di hati tikus setelah 3 dan 4 jam daripada kurkumin konvensional.
Background: Many previous researches have proven that curcumin possesses potent hepatoprotective propertiy which enables it to treat and prevent the progression of different hepatic disorders. However, despite its superior safety profile and biological activity, curcumin has not been commercially used as a therapeutic drug due to its extremely poor absorption and stability, low bioavailability and rapid metabolism. As the effect of decreasing its particle size to improve its tissue distribution have yet to be studied thoroughly, this research aims to find out if higher curcumin concentrations in liver tissue can be achieved by using nanoparticles.Method: This research is an in vivo research in rats. The rats are randomized into 2 groups, each with 5 rats which were given either single doses of 500 mg/kgBW conventional curcumin or 500 mg/kgBW nanocurcumin orally. The liver samples were obtained after 3 or 4 hours, followed by curcumin concentration measurement using the UPLC-MS/MS method. Results: Nanocurcumin concentrations were higher than curcumin concentrations in the liver tissue at 3 hours and relatively higher at 4 hours. At three hours, the mean nanocurcumin concentration (33.1934 ng/mg) is over 7 times higher than mean curcumin concentration (4.5189 ng/mg) and is statistically significant (p = 0.047). At 4 hours, the mean nanocurcumin concentration (11.8725 ng/mg) is slightly higher than mean curcumin concentration (11.6352 ng/mg) not statistically significant (p = 0.251)Conclusion: Oral administration of nanocurcumin results in higher curcumin concentrations in rat liver tissue after 3 and 4 hours compared to conventional curcumin.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manita Piyaputri Hartono
Abstrak :
Skripsi ini mencoba memahami hubungan antara peran swasta pada ruang publik dan derajat kepublikan ruang publik dengan mengevaluasi derajat kepublikan dari tiga jenis ruang publik yang berbeda. Adanya keterlibatan pihak swasta pada ruang publik menyebabkan munculnya ruang ‘publik’ yang tidak sepenuhnya publik. Fungsi ruang publik sebagai ruang demokrasi, tempat untuk seluruh masyarakatnya tanpa terkecuali dapat mengakses dan bersuara, dan merepresentasikan diri, perlahan menghilang dan menandakan tidak adanya inklusivitas dan hak yang setara. Melalui studi literatur, ditemukan bahwa derajat kepublikan suatu ruang dipengaruhi oleh enam dimensi. Keenam dimensi tersebut dikembangkan menjadi suatu indikator untuk mengevaluasi derajat kepublikan ruang publik. Menggunakan indikator tersebut, studi kasus dilakukan dengan mengevaluasi empat ruang yang digolongkan sebagai ruang publik di Jakarta. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa ruang publik dengan keterlibatan pihak swasta memiliki derajat kepublikan yang lebih rendah. Namun, faktor utama penentu derajat kepublikan suatu ruang publik terletak pada pengelolanya, bukan pemiliknya. Ada harga yang harus dibayar oleh masyarakat ketika pemerintah mendorong pihak swasta untuk ikut terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan ruang publik. Masyarakat tidak lagi memiliki ruang yang bebas untuk mengekspresikan diri, opini, tujuan, dan kepentingannya. ......This thesis tries to understand the relationship between the role of private sector involvement in public space management and the degree of publicness of these spaces by evaluating the degree of publicness of three different types of public spaces. Involvement of private sectors in the development and management of public spaces has led to the emergence of ‘public’ spaces that are not entirely public. This has led to the slow fading of the space’s function as a democratic space, a place where all members of the public are able to access, express and represent themselves, indicating the nonexistence of inclusivity and equal rights. Through literature studies, it was found that a space’s degree of publicness is determined by six dimensions. These dimensions were developed into a comprehensive indicator used to evaluate the degree of publicness of public spaces. Using this indicator, a case study was carried out by evaluating four spaces in Jakarta that are claimed to be public spaces. The results show that public spaces with private sectors involvement have lower degrees of publicness than those that are not. However, the main deciding factor lies on the space’s manager, not the owner. There is a price that the public has to pay when the government encourages private sectors to involve themselves in the development and management of public spaces. That is that the people no longer have a space to express themselves, their opinions, goals and interests.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michele Angelina Hartono
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang keberadaan portal aduanasn.id, dalam ini portal yang dibangun oleh pemerintah. Pada portal ini, yang menjadi obyek aduan adalah ASN. Portal ini benar-benar diperuntukan untuk ASN yang diduga melakukan pelanggaran berupa tindakan radikalisme, sosial media, ujaran kebencian yang mengarah pada unsur-unsur yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. Permasalahan yang diangkat adalah mengenai keberadaan, mekanisme kewenangan antar lembaga negara dan kementerian, aspek pembinaan dan pengawasan yang dilakukan terhadap ASN yang terbukti melanggar. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif, dengan bahan utama berupa data sekunder melalui penelusuran dengan studi dokumen dan didukung oleh wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan portal sudah eksis namun masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Adapun mekanisme yang dilaksanakan oleh Satuan Tugas yang dibentuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) diantaranya adalah berupa koordinasi dan sinergitas. Pembinaan dan pengawasan terhadap ASN yang melakukan pelanggaran radikalisme mengacu pada peraturan disiplin ASN, apabila terbukti melanggar berdasarkan kategori pelanggaran yang telah ditentukan maka ASN tersebut dijatuhi sanksi hukuman disiplin yang bergantung pada jenis pelanggarannya. Maka dari itu, dengan adanya portal aduanasn.id ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam membina dan mengawasi ASN agar benar-benar bersih dari paham radikalisme.
This thesis discusses about the existence of aduanasn.id portal website which was built by the government. In this portal, the object of complaint is about State Civil Apparatus. This portal is intended for Civil Servant who are suspected of violating radicalism, social media, hate speech that refer to Pancasila, The Constitution (UUD 1945). The issues are about the existence, the mechanism of authority between state institutions and ministries, and also about the aspects of guidance and supervision that carried out on State Civil Apparatus which are proven to violate. The research method used is a normative juridical method, with the main material in the form of secondary data through searching with document studies and supported by interviews. The results showed that the existence of the portal already exists but not yet known by the public. The mechanism implemented by the Task Force established by the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (KemenPANRB) namely in the form of coordination and synergy. Guidance and supervision of State Civil Apparatus that violates radicalism that refers to State Civil Apparatus Discipline Rules, and if it is proven to violate based on the categories of violations that have been determined, then the State Civil Apparatus is subject to disciplinary sanctions that depend on the type of violation. Therefore, with this aduanasn.id portal as a form of government efforts in fostering and supervising State Civil Apparatus so that it is completely free of radicalism.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library