Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Pratiwi
Abstrak :
Kolonisasi SA merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang berperan sebagai pencetus eksaserbasi dan menetapnya inflamasi kulit DA. Prevalensi kolonisasi SA pada pasien DA lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum, baik pada lesi kulit, kulit nonlesi, maupun nares anterior. Kolonisasi SA di nares anterior berperan sebagai reservoir dan merupakan faktor panting untuk kolonisasi kulit. Data tentang kolonisasi SA nasal pada pasien DA bayi dan anak di Indonesia belum ada. Belum diketahui apakah densitas koloni SA nasal berhubungan dengan derajat keparahan DA bayi dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data perbandingan prevalensi kolonisasi SA nasal pasien DA bayi dan anak dengan bayi dan anak nonDA. Selain itu untuk mencari hubungan antara derajat densitas koloni SA nasal dengan derajat keparahan DA bayi dan anak. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang dengan membandingkan antar kelompok (comparative cross sectional). Penelitian dimulai pada bulan September 2004 sampai Januari 2005 di Poliklinik Divisi Dermatologi Anak Departemen IKKK RSCM, Jakarta. Pemeriksaan biakan untuk identifikasi dan hitung koloni SA dilakukan di Divisi Mikrobiologi Departemen Patologi Klinik RSCM, Jakarta. Subyek penelitian terdiri atas 42 orang yang datang ke Poliklinik Divisi Dermatologi Anak Departemen IKKK RSCM dan memenuhi kriteria penerimaan serta penolakan. Subyek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 21 orang sebagai kelompok pasien DA dan 21 orang nonDA sebagai kelompok kontrol. Variabel bebas yang diteliti adalah kolonisasi dan densitas koloni SA nasal, sedangkan variabel tergantung adalah derajat keparahan DA. Diagnosis DA ditegakkan berdasarkan kriteria Hanifin dan Rajka (1989). Dilakukan pencatatan derajat keparahan DA dengan skor EASI. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik subyek penelitian Usia, jenis kelamin, riwayat atopi diri selain DA, dan riwayat atopi keluarga antara kedua kelompok sebanding. Usia termuda 6 bulan dan tertua 13 tahun 11 bulan. Subyek penelitian terbanyak berusia 5 -14 tahun, yaitu 52%. Pada kelompok pasien DA, 80,8% merupakan pasien DA fase anak. Pasien DA laki-laki 1,3 kali lebih banyak daripada perempuan. Terdapat 3 (14,3%) pasien DA yang disertai riwayat RA dan 2 (9,5%) pasien dengan riwayat asma bronkial. Tidak ditemukan pasien DA yang memiliki 2 manifestasi atopi saluran papas. Usia awitan DA bervariasi antara 1 bulan - 12 tahun, terbanyak pada kelompok usia 1-5 tahun yaitu 8 (38,1%) pasien. Saat penelitian, 14 (66,5%) pasien menderita episode DA kurang dari 2 minggu. Frekuensi kekambuhan penyakit terbanyak terjadi 3 - 6 kali/tahun, yaitu pada 7 (33,2%) pasien. 2.Prevalensi kolonisasi SA nasal Kolonisasi SA nasal pada pasien DA didapat pada 16 (76,2%) kasus, sedangkan pada kelompok kontrol ditemukan pada 8 (38,1%). Dengan menggunakan uji Chi-square didapat perbedaan bermakna (p=0,029). Prevalensi kolonisasi SA nasal bayi dan anak DA lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. 3.Hubungan derajat keparahan DA dengan densitas koloni SN nasal dengan menggunakan uji Kruskal Wallis tidak terdapat hubungan bermakna antara derajat keparahan DA yang dihitung berdasarkan skor EASI dengan densitas koloni SA nasal (p=0.834)
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidwina Dian Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris menyebutkan bahwa notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik. Artinya sejauh pembuatan akta otentik tertentu tidak dikhususkan bagi pejabat umum lain, maka yang berwenang membuatnya adalah notaris sebagai pejabat umum. Pembuatan akta otentik diharuskan dalam rangka menciptakan kepastian, ketertiban dan perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan dan masyarakat secara keseluruhan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyebutkan bahwa bagi para pihak akta otentik memberikan bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat didalamnya. Koperasi merupakan badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan memajukan kesejahteraan anggota-anggotanya dan seluruh masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Agar koperasi dapat melaksanakan fungsi dan peranannya secara efektif, serta menciptakan kepastian hukum bagi kegiatan usaha yang dilakukannya, koperasi memerlukan landasan hukum yang kuat, yaitu dengan membuat akta-akta koperasi dalam bentuk akta otentik yang dibuat oleh dan/atau dihadapan notaris sebagai pejabat umum. Tesis ini membahas mengenai kewenangan notaris sebagai pejabat umum dalam pembuatan akta-akta koperasi serta mengapa diperlukan pembekalan dan pengangkatan notaris untuk membuat akta-akta koperasi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif. Notaris sebagai pejabat umum diberi kewenangan untuk membuat akta otentik, termasuk didalamnya akta-akta koperasi, dimana undang-undang tidak mengecualikannya. Pembekalan mengenai koperasi diperlukan karena masih banyak notaris yang kurang memahami mengenai koperasi yang memiliki karakteristik berbeda bila dibandingkan dengan badan hukum lain. Namun pembekalan ini tidak boleh membatasi ataupun menghilangkan kewenangan notaris selaku pejabat umum satu-satunya yang berwenang membuat akta otentik. Pemerintah perlu melakukan perubahan terhadap undang-undang koperasi sehingga memuat ketentuan yang mengatur mengenai kewenangan notaris selaku pejabat umum dalam membuat akta-akta koperasi.
ABSTRACT Law Number 30/2004 on Public Notary said that notary is a public officer with authorities to make authentic deeds. It means that if certain authentic deeds are not specially empowered to the other public officers, the authority will be on the notary as a public officer. An authentic deed is required for the parties and others to avoid uncertainty, regularity and law protection. Indonesian Civil Code said, an authentic deed giving a full evidence of its contents for the parties. Cooperation is a corporate body and a public economic movement that will increase its member?s prosperity and public in general, and to develop national economic system to reach a prosperous society in justice according to Pancasila and 1945 Constitution. To do its function effectively, and its activities protected by the law, the cooperation needs an authentic deeds which is made by or before the notary as a public officer. This thesis reviews the authority of a notary as a public officer in order to make cooperation deeds. And why a notary should be enhanced and elected to be able to appoint to make cooperation deeds. This thesis used literatures examination which describes normatively yuridis. Notary as a public officer having the authority to make authentic deeds, including cooperation deeds, that is not expected by law. Enhancement about cooperation still needs because most notaries did not have enough knowledge about cooperation that has so many different characteristic, compare with the other corporate bodies. But this enhancement should not border or losing notary authority as the only one public officer that has an authority to make authentic deeds. The government needs to change the cooperation law so it denotes rules about notary authority as a public officer in making cooperation deeds.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pratiwi
Abstrak :
Rumah sakit adalah suatu sarana pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang, dengan tetap memperhatikan fungsi sosial, serta dapat juga dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada banyak jenis rumah sakit, diantaranya rumah sakit umum. Menurut pasal 2 kepmenkes 983/1992, misi rumah sakit wnwn adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan visi pembangunan kesehatan di Indonesia. Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral pelayanan rumah sakit perannya sangat vital sebagai salah satu penentu kualitas pelayanan dan citra rumah sakit. Perawat dituntut untuk melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai standar, baik bersifat peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kepada klien yang mempunyai masalah keperawatan dasar sesuai batas kewenangan, tanggung jawab, dan kemarnpuannya serta berlandaskan etika profcsi keperawatan. Perawat yang bertugas di pelayanan (rumah sakit) harus melaksanakan standar keperawatan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Yan Medik Nomor : YM.00.03.2.6.7637, yang terdiri dari falsafah keperawatan,tujuan asuhan keperawatan, pengkajian keperawatan. diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, intervensi keperawatan. evaluasi keperawatan, catatan asuhan keperawatan. Selama ini sarana komputer belwn dimanfaatkan secara optimal dalam pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan sehingga Iaporan yang disampaikan masih ada yang tida~ Iengkap dan belum sesuai standar, dengan pengembangan Sistern Infurmasi Asuhan Keperawatan (Sl Askep) diharapkan dapat menyediakan informasi asuhan keperawatan yang tepa!, cepat dan akurat. Metodologi yang digunakan ada!ah metode siklus hidup pengernbangan system dikombinasikan dengan metode proto typing, pengumpulan data dan informasi melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen. Unit kerja yang menjadi obyek penelitian adalah Rurnah Sakit Sekarwangi. Permasalahan yang ditemukan adalah permasalahan Sistem lnfotmasi Asuhan Keperawatan terkait dengan prosedur, basis data, sarana dan prasarana, dalarn penelitian ini juga telah dihasilkan prototype Sistern lnformasi Asuhan Keperawa!an berbasis standar intemasional, NANDA. Sl Askep memerlukan kelanjutan komitrnen yang kuat dari direktur rumah sakit dan seluruh staf rekam medik, untuk diterapkan dan terns diberi masukan perbaikan.
Hospital is a health service which functioning to strive health of effort, base health of reference and effort health of supporter, without neglecting social function, and also utilized for training, education, research and development of technology and science. There is many hospital type, among others public hospital. According to section 2 kepmenkes 983 I 1992,public hospital mission is to give service of certifiable health and reached by society in order to improving degree of health. mentioned in line with vision development of health in Indonesia. Service of nursing as integral part service of hospital very vital as one of the determinant in quality of hospital image and service. Nurse claimed to execute nursing care plans and sen ice according to standard, promotive, preventive, cure and healing, according ro boundary of responsibility, ability and also have ethics base to the treatment profession. Nurse in service (hospital) have to execute treatment standard pursuant to SUiat Keputusan Ditjen Yan Medik Number; YM.00.03.2.6.7637, what consist of philosophy of nursing goals diagnoses, planning, intervene, evaluate and recording During the time, computer not yet been exploited in an optimal in record keeping and reporting of nursing care plans, so that the report is still be incomplete and not yet according to standard, with information system development of nursing care plans (SI Askep}. expected can provide correct nursing care plans, quickly and accurate. The methodology had use Circle of Life by, Developmental system which combined with Prototyping method. The information and all the data had been collected by interview and analyzed documents. The object of this research is Sekarwangi Hospital. The problem had been found from this research is nursing care plans system, including procedure, data base, and equipment for computerization in Sekruwangi hospital.This Research also produce prototype of information system by using international standard of nursing care plans, NAND A. Information system of Nursing care plans in Sekarwangi hospital needs continuity and strong commitment by the director and all the staff of Sekarwangi hospital. In order to be better applied to keep the progress.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T32476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Dian Pratiwi
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan implementasi perhitungan biaya produk berdasarkan siklus hidup (life cycle costing) dan dampaknya terhadap penetapan harga jual buku di PT Penerbit XYZ. Penelitian ini berbentuk studi kasus. Judul buku yang menjadi objek penelitian adalah buku terjemahan PAKW dan buku lokal ADTS. Hasil penelitian ini menunjukkan biaya per unit buku untuk kedua buku tersebut berbeda antara kondisi saat ini dan berdasarkan life cycle costing. Akibatnya, harga jual buku terjemahan PAKW berdasarkan life cycle costing lebih tinggi sebesar Rp17.000 dan harga jual buku lokal ADTS berdasarkan life cycle costing lebih rendah sebesar Rp14.000 dibandingkan harga jual saat ini. ......The purpose of this study is to present the implementation of life cycle costing and its impact on the pricing of book in PT Penerbit XYZ (XYZ). This paper is in the form of case study and uses quantitative and qualitative method to analyze the data. The title of the book that became the object of this research is PAKW translation book and the Indonesian book ADTS. The results of this study show the cost per book unit for both books is different between the current conditions and life cycle costing. As a result, the selling price of PAKW translation books based on life cycle costing is higher by Rp17,000 and the selling price of Indonesian book ADTS based on life cycle costing is lower by Rp14,000 compared to the current selling price.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitya Dian Pratiwi
Abstrak :
Gizi kurang adalah salah satu penyebab kematian pada balita sekitar 45% dari kasus kematian balita di dunia. Pola asuh merupakan sikap dan perilaku orang tua terhadap anaknya, rencana penjadwalan pemberian makan serta penyajianya kepada anak adalah merupakan salah satu dari pola asuh. Pola asuh orang tua yang kurang merupakan faktor ekternal terjadinya gizi kurang pada balita. Di RSUD Kramat Jati status gizi kurang pada balita memiliki presentase 35%. Studi cross sectional bertujuan untuk melihat hubungan pola asuh orang tua terhadap status gizi kurang pada balita. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada bulan April-Juni 2023 pada seluruh balita yang berkunjung ke poliklinik RSUD Kramat Jati dengan jumlah sampel 374 responden. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi kurang. Pola asuh kurang baik pada balita yang memiliki gizi kurang baik mempunyai resiko 2,031 kali dibandingkan pada balita dengan status gizi normal (PR;2,031; CI 95%:1,338–3,083;nilai-p 0.018). Hasil analisis regresi logistik hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi kurang pada balita setelah dikontrol oleh variabel kovariat: usia ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan keluarga, sanitasi lingkungan, jenis kelamin, dan penyakit infeksi pada balita menunjukan balita dengan pola asuh kurang baik mempunyai risiko 2,080 kali mengalami status gizi kurang dibandingkan dengan balita yang mempunyai status gizi normal (PR:2,080;CI 95%:1,359 – 3,182; nilai-p:0,001). ......Malnutrition is one of the causes of death in toddlers, around 45% of under-five deaths in the world. Parenting patterns are the attitudes and behavior of parents towards their children, the plan for scheduling feeding and serving it to children is one of the parenting patterns. Poor parenting patterns are an external factor in the occurrence of malnutrition in toddlers. At Kramat Jati Regional Hospital, the percentage of malnutrition among toddlers is 35%. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental parenting patterns and malnutrition status in toddlers. Data collection was carried out directly in April-June 2023 on all toddlers who visited the Kramat Jati Regional Hospital polyclinic with a sample size of 374 respondents. The results of statistical tests show that there is a relationship between parenting patterns and malnutrition status. Poor parenting patterns for toddlers who have poor nutrition have a risk of 2.031 times compared to toddlers with normal nutritional status (PR; 2.031; 95% CI: 1.338–3.083; p-value 0.018). The results of the logistic regression analysis of the relationship between parenting patterns and malnutrition status in toddlers after being controlled by covariate variables: mother's age, mother's last education, mother's job, father's job, family income, environmental sanitation, gender, and infectious diseases in toddlers show that those with poor parenting patterns have a 2.080 times risk of experiencing malnutrition compared to toddlers who have normal nutritional status (PR: 2.080; 95% CI: 1.359 – 3.182; p-value: 0.001).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pratiwi
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan penatausahaan piutang pajak di DJP, melakukan perbandingan di negara lain; dan memberikan usulan guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di DJP dan benchmarking ke otoritas pajak di Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, Filipina, dan Kanada sebagai multiple unit analysis. Data dikumpulkan melalui reviu dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya 8 (delapan) permasalahan penatausahaan piutang pajak di DJP. Kesuksesan penatausahaan piutang pajak di negara pembanding tidak lepas dari beberapa faktor seperti sistem yang terintegrasi dan real-time, aplikasi Taxpayer Account, terdapat unit khusus pengelola piutang pajak, adanya program pelatihan bagi debt officer, dan sistem yang menghubungkan otoritas pajak dengan instansi pemroses sengketa. Selain itu negara pembanding telah sepenuhnya mengacu pada IPSAS/GAAP. Guna mengatasi permasalahan piutang pajak, penelitian ini menyarankan agar DJP mengintegrasikan sistem-sistem yang ada di DJP, mengembangkan Taxpayer Account, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan supervisi secara berkala, menyusun regulasi berupa revisi PER-08/PJ./2009 dan aturan penegasan untuk proses bisnis DJP yang bersifat recurring, serta membangun sistem pertukaran data yang memadai antara DJP dan Pengadilan Pajak maupun DJP dan DJPB
This study aims to analyze the problems in administering DGT's tax receivables, comparing to other countries, and seek solutions to these problems. This study applies a qualitative method with case studies at the DGT in Indonesia and benchmarking to tax authorities in New Zealand, Australia, the United States, the United Kingdom, South Africa, Philippines, and Canada as multiple units of analysis. Data collection is carried out through interviews and documentation. The results show eight problems in the administration of tax receivables at DGT. Benchmarking results show most countries have an integrated and real-time system, the Taxpayer Account application, special tax receivable management unit, training program for debt officers, and system interconnection between tax authorities and dispute processing agencies. Some suggested solution to solve these problems are integrating existing systems in DGT, developing Taxpayer Accounts, improving the quality of human resources and conducting regular supervision, revised PER-08/PJ./2009 and affirming rules for DGT's recurring business processes, and building a data exchange system between the DGT and the Tax Court as well as the DGT and Directorate General of the Treasury.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmastuti Dian Pratiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pengumuman marjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakulsis dan juga melihat pengaruh jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi. Kebijakan merjer dan akuisisi dinilai telah menjadi suatu strategi yang efektif guna menciptakan suatu sinergi. Namun berdasarkan literatur terjadi ketidakseragaman hasil akan dampak pengumuman merjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakuisisi. Selain itu faktor-faktor yang mernpengaruhi abnormal return perusahaan pengakuisisi di Indonesia hingga kini masih jarang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman merjer dan akuisisi tidak memberikan peningkatan kesejahteraan investor secara keseluruhan. Dari tiga faktor yang diteliti (Jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target), hanya ukuran perusahaan target yang berpengaruh secara signifikan terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi. ......The objective of this research is to measure the impact of merger and acquisition announcement to acqulirer’s abnormal return, and to see the impact of target's type. payment method. and target's size to acquirers cumulative abnormal return. Merger and acquisition decision has been admitted as an effective strategy to create synergy. But based on literatures, there were inconsistent results for the impact of merger and acquisition announcement to acquirer's abnormal return. Besides, there were only few researches in Indonesia studied about factors affecting acquirer's return. Results showed that merger and acquisition announcement doesn't give any augment to investor's welfare as a whole, From three factors explored (target's type, payment method, and target's size), only target's size has a statistical significance to acquirer's cumulative abnormal return.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lidwina Dian Pratiwi
Abstrak :
Khonghucu sejak lama telah menjadi bagian dari kehidupan keimanan masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia memeluknya. Dalam perkembangannya, Khonghucu mengalami berbagai hambatan. Di masa Orde Baru, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang membatasi perkembangan kebudayaan, kepercayaan dan agama yang dianut golonqan etnis Tionghoa serta berusaha mensosialisas ikan bahwa hanya ada lima agama (Islam, Katolik, Kristen, Budha dan Hindu) yang dianut dan diakui sehingga Khonghucu hanya dianggap sebagai kepercayaan, bukan agama. Pengakuan suatu agama erat kaitannya dengan hukum perkawinan yang berlaku. Dalam hal ini timbul masalah mengenai dasar keabsahan perkawinan agama Khonghucu dan bagaimana prakteknya di Kantor Catatan Sipil. Untuk menjawab masalah tersebut, skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan lapangan, dimana data yang diperoleh berasal dari bahan-bahan pustaka dan hasil wawancara. Status Khonghucu sebagai agama yang diakui sebenarnya telah jelas tercantum dalam UU No.1/PNPS/1965 yang menyatakan Khonghucu adalah salah satu agama yang dianut oleh penduduk Indonesia. Pasal 2 ayat (1) UU No. 1/1974 menyebutkan bahwa perkawinan sah bila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya, dan pada ayat (2) tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, bila perkawinan oleh pasangan beragama Khonghucu telah di lakukan sesuai ketentuan dan tata cara yang ditetapkan dalam agama Khonghucu serta telah dianggap sah, maka perkawinan tersebut harus pula diakui keabsahannya oleh negara dan dapat dicatat sesuai peraturan yang berlaku. Tetapi dalam prakteknya di Kantor Catatan Sipil, perkawinan agama Khonghucu di tolak untuk dicatat dengan alasan agama Khonghucu tidak diakui dan dibina oleh Departemen Agama. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan jaminan kemerdekaan beragama dari negara bagi tiap-tiap penduduk.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S21134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pratiwi
Abstrak :
Antioksidan digunakan untuk meredam reaksi pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Quercetin dari ekstrak daun Keji Beling dapat dijadikan sebagai sunber antioksidan alami. Ekstraksi senyawa quercetin dari daun Keji Beling dengan metode sonikasi menghasilkan rendemen sebesar 10,67%. Berdasarkan uji fitokimia ekstrak daun Keji Beling didapatkan perubahan warna dari coklat menjadi jingga kecoklatan yang menunjukkan adanya kandungan flavonoid. Isolasi quercetin dilakukan dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Eluen yang digunakan dalam isolasi quercetin dari ekstrak daun Keji Beling adalah methanol-etil asetat (4:1). Dari hasil pengujian dengan FTIR dan NMR didapatkan gugus-gugus senyawa yang umumnya terkandung dalam senyawa quercetin yaitu fenol, aromatic, karbonil, alkana, dan eter. ...... Antioxidant is used to prevent free radical forming in body. Quercetin from Keji Beling leaves extract can be used as natural antioxidant source. The extraction of quercetin from Keji Beling leaves with sonication method produce a yield of 10,67%. Based on phytochemical test of Keji Beling leaves extract obtained changes color from brown to reddish brown that indicates the flavonoid. Isolation of quercetin was conducted by using colomn chromatography and thin layer chromatography. The eluent that used for isolation of quercetin is methanol-etil acetate (4:1). From the test result of FTIR and NMR were obtained the function groups from sampel and also obtained in quercetin are phenol, aromatic, carbonil, alkane, and ether.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Dian Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian struktur komunitas pohon dan bambu telah dilakukan di zona riparian Ciliwung wilayah Depok-Jakarta Selatan. Penelitian bertujuan untuk membandingkan struktur komunitas pohon dan bambu pada 3 titik lokasi zona riparian dengan kondisi habitat yang berbeda-beda. Metode yang digunakan yaitu metode petak. Sebanyak 4 petak sampel di setiap titik lokasi ditentukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan ketiga titik lokasi memiliki perbedaan struktur komunitas pohon dan bambu. Vegetasi di titik lokasi 1,2, dan 3 masing-masing terdiri dari 13 spesies dalam 9 famili, 15 spesies dalam 11 famili, serta 4 spesies dalam 4 famili. Secara keseluruhan, ketiga titik lokasi memiliki tingkat kekayaan pohon yang rendah R 1,10-3,35 dan tingkat kekayaan bambu yang rendah R 0,00-0,15 ; tingkat keanekaragaman pohon yang rendah hingga sedang H ; 1,26-2,33 dan tingkat keanekaragaman bambu yang rendah H 0,00-0,06 ; tingkat kemerataan pohon yang tinggi E 0,81-0,90 dan tingkat kemerataan bambu yang rendah E 0,00-0,09 . Berdasarkan nilai INP, titik lokasi 1 didominasi oleh pohon Cecropia peltata INP 85,12 dan bambu Gigantochloa apus INP 173,95, titik lokasi 2 didominasi oleh pohon Paraserianthes falcataria INP 142,40 dan bambu Gigantochloa apus INP 200, titik lokasi 3 didominasi oleh pohon Leucaena leucocephala INP 105,94 dan tidak ditemukan bambu.
ABSTRACT
Research on tree and bamboo community structure has been done at Ciliwung riparian zone in Depok South Jakarta. This study aims to compare tree and bamboo community structures at 3 location points of riparian zone with different habitat condition. The method used was plot method. Total of 4 plots at each location point were determined purposively. The result shows that three location points have different tree and bamboo community structure. Vegetation at location point 1, 2, and 3 respectively consists of 13 species in 9 families, 15 species in 11 families, and 4 species in 4 families. Overall, three location points has low level of tree richness R 1.10 mdash 3.35 and low level of bamboo richness R 0.00 mdash 0.15 low to moderate level of tree diversity H 1.26-2.33 and low level of bamboo diversity H 0.00-0.06 high level of tree evenness E 0.81-0.90 and low level of bamboo evenness E 0.00-0.09. Based on INP values, location point 1 is dominated by tree Cecropia peltata INP 85.12 and bamboo Gigantochloa apus INP 173.95, location point 2 is dominated by tree Paraserianthes falcataria INP 142.40 and bamboo Gigantochloa apus INP 200, location point 3 is dominated by tree Leucaena leucocephala INP 105,94 and no bamboo was found.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>