ABSTRAKPrasasti Pandan adalah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Airlangga di tahun 964 ?aka dan ditemukan dalam keadaan pecah-pecah. Bentuk prasasti ini sekarang merupakan hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur (BP3 Jatim), tetapi rekonstruksi tersebut hanya berdasarkan bentuk bukan berdasarkan kata dan kalimat, sehingga isi dalam prasasti Pand?n belum dapat teridentifikasi secara keseluruhan. Dalam merekonstruksi bentuk yang perlu diperhatikan adalah menganalisis bentuk pecahan dan bentuk aksara , sedangkan rekonstruksi isi adalah dengan memperhatikan kesesuaian konteks kata dan atau kalimat sehingga menghasilkan alih aksara prasasti Pandan
AbstractPandan inscription is an inscription which was published by King Airlangga 964 ?aka and found in broken condition. The present form of inscription was result of reconstruction by Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timut ( BP3 Jatim), but that reconstruction only by form not by words and sentence inside. So the content of Pand?n inscription have not been identified yet the whole content. In reconstructing the form which we have paid attention is analyzing the pieces and the script, whereas content reconstruction is by pay attention in suitability of words and sentences context, so producing a Pand?n script transcription